Rusia-China Bangun Stasiun Pelacakan di Indonesia, Bertekad Lawan AS dari Ruang Angkasa

- 20 November 2021, 12:24 WIB
China dan Rusia sepakat bekerja sama untuk melawan hegemoni AS di ruang angkasa dengan membangun stasiun pelacakan salah satunya di Indonesia.
China dan Rusia sepakat bekerja sama untuk melawan hegemoni AS di ruang angkasa dengan membangun stasiun pelacakan salah satunya di Indonesia. /REUTERS

PR BEKASI – China dan Rusia telah sepakat bekerja sama untuk melawan hegemoni Amerika Serikat (AS) di ruang angkasa.

Tahap pertama dari kerja sama yang mengerikan ini diumumkan awal tahun ini ketika China membuat kesepakatan dengan badan antariksa Roscosmos milik negara Rusia.

Menurut kesepakatan itu, Roscosmos akan memasang stasiun pemantauan darat satelit di Shanghai, dengan China dilaporkan memasang stasiun paralel di Rusia.

Baca Juga: Senjata Hipersonik China Dapat Lancarkan Serangan Nuklir Secara Diam-Diam, AS Ketar-Ketir

Pengumuman itu mengejutkan dunia karena menandai pertama kalinya kedua negara mengizinkan kekuatan asing untuk membangun stasiun pelacakan di dalam perbatasan mereka.

Stasiun pelacakan tambahan juga akan dibangun di beberapa negara Brasil, Indonesia, India, dan Angola.

Pemilihan Indonesia sebagai salah satu tempat dibangunnya stasiun pelacakan cukup menyita perhatian.

Baca Juga: Senator AS Sebut China Ingin Kuasasi Dunia, Masukan Taiwan ke Daftar Awal Serangan Sebelum Serang Negara Lain

Pasalnya, Indonesia sendiri diketahui mempunyai hubungan yang akrab baik dengan China dan Rusia maupun dengan AS.

Namun, sampai artikel ini diturunkan, masih belum diketahui akan dibangun dimana stasiun pelacakan di Indonesia.

Sementara itu, Roscosmos mengatakan pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Brasil untuk membangun stasiun pelacakan.

Baca Juga: China Jadi Negara Terkaya di Dunia, Ekonom Peringatkan soal Ancaman Utang

"Semua kontrak untuk menyebarkan dan mengoperasikan peralatan telah ditandatangani dengan Brasil pada tahun 2020. Semua izin telah diperoleh," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 20 November 2021.

Menurut laporan asli, stasiun pelacakan ini dibangun untuk melancarkan jaringan satelit yang menyediakan data pemosisian dan navigasi waktu-nyata untuk penggunaan publik dan militer.

Keputusan untuk membangun stasiun pelacakan ini juga telah ditafsirkan sebagai langkah untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.

Baca Juga: Joe Biden dan Xi Jinping Lakukan Pertemuan Virtual, China Disinggung Soal HAM terhadap Taiwan

Para ahli telah memperingatkan tahun lalu bahwa dorongan Rusia untuk lebih terlibat dengan China telah didorong oleh memburuknya hubungan dengan AS.

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam edisi ke-21 China Brief Volume: 20 last, mengklaim bahwa pemerintah Rusia menghapus banyak pembatasan ini dan secara substansial memperluas kerja sama ruang angkasa dengan China.

Pada 2016, Presiden Vladimir Putin melakukan kunjungan ke China di mana ia menandatangani perjanjian bilateral tentang perlindungan kekayaan intelektual dalam teknologi luar angkasa.

Baca Juga: Terancam Ditabrak Satelit China, Astronot Diminta Kabur dari Stasiun Ruang Angkasa

"Rusia dan China sejak itu telah menghubungkan sistem navigasi terestrial berbasis satelit mereka, Sistem Satelit Navigasi Global Rusia (GLONASS) dan Beidou,” kata laporan itu

"Satelit-satelit ini mendukung fungsi keamanan sipil dan nasional seperti navigasi dan komunikasi internasional serta aplikasi militer tertentu seperti serangan konvensional presisi," tambahnya.

GLONASS Rusia saat ini terdiri dari sekitar dua lusin satelit dan pertama kali dikembangkan selama era Soviet.

Baca Juga: AS Dituduh Dukung Kemerdekaan Taiwan, China Peringatkan Joe Biden: Jangan Ikut Campur

Mempertahankan jaringan satelit telah menjadi masalah yang berkembang di karena banyak satelit Rusia telah melewati tanggal kadaluarsanya

Berkolaborasi dengan China akan membantu negara itu memperkuat infrastrukturnya dan membantu memulihkan sebagian cengkeraman negara itu atas sektor ruang angkasa.

Sementara itu, China telah dengan cepat mengembangkan program ruang angkasa dalam beberapa tahun terakhir dan telah mendaratkan wahana di Bulan dan Mars, dan sekarang sedang membangun stasiun ruang angkasa sendiri.

Baca Juga: Cek Fakta: Dunia Terkejut, Indonesia Siapkan Nuklir untuk Hancurkan China, Benarkah?

Kerja sama China dan Rusia akan melemahkan lingkup pengaruh AS, memberi kedua negara akses yang lebih besar ke data dan intelijen, dan membatasi kemampuan proyeksi kekuatan AS.

Namun, laporan tersebut mencatat bahwa ini kemungkinan tidak akan menjadi kerja sama yang sepenuhnya mulus, tetapi merupakan kerja sama yang layak ditonton.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x