Terancam Ditabrak Satelit China, Astronot Diminta Kabur dari Stasiun Ruang Angkasa

- 16 November 2021, 15:53 WIB
Para astronot dan kosmonot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) diminta melarikan diri menggunakan pesawat ruang angkasa saat terancam hantaman puing-puing satelit China.
Para astronot dan kosmonot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) diminta melarikan diri menggunakan pesawat ruang angkasa saat terancam hantaman puing-puing satelit China. /REUTERS

PR BEKASI – Para astronot dan kosmonot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) diminta untuk melarikan diri menggunakan pesawat ruang angkasa.

Hal tersebut dikarenakan sebuah puing-puing satelit cuaca China sedang meluncur menuju ISS dan terancam menghantamnya hingga hancur.

Saat berita itu tersiar. kontrol darat di Rusia dan AS tampaknya takut akan kemungkinan terburuk ketika mereka memerintahkan kru mereka untuk bersembunyi di dalam pesawat ruang angkasa mereka.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Intai Dunia, Astronot Lihat Bumi Semakin Hancur dari Luar Angkasa

Seorang pengontrol penerbangan di Houston mengatakan selama siaran langsung di situs web NASA bahwa kru ISS, yang terdiri dari kosmonot Rusia dan astronot AS telah melarikan diri ke pesawat ruang angkasa yang sedang berlabuh.

"Kru ISS disuruh bersembunyi karena ancaman puing-puing ruang angkasa," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 16 November 2021.

Tapi sementara kosmonot Rusia Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov dengan cepat melarikan diri ke pesawat ruang angkasa Soyuz MS-19, terjebak dengan mereka juga dikatakan sebagai astronot NASA Mark Vande Hei.

Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Boneka Barbie Jadi Astronot dengan Penerbangan Gravitasi Nol

Astronot AS lainnya, termasuk Chari King, Thomas Marshburn, Kayla Barron, dan Matthias Maurer dari Jerman melarikan diri ke pesawat ruang angkasa Crew Dragon.

Berita itu muncul setelah bagian dari satelit China melesat melewati stasiun luar angkasa yang nyaris celaka pada Rabu, 10 November 2021.

ISS dilaporkan telah membelok menjauh untuk menghindari tabrakan dengan satelit cuaca China yang hancur dalam uji coba senjata pada 2007.

Baca Juga: Misi Sukses, Astronot China Kembali ke Bumi Setelah 90 Hari di Stasiun Ruang Angkasa

Satelit Fengyun-1C China diketahui meluncur melewati ISS pada jarak sekitar 600 meter pada dini hari Selasa, 12 November, dan orbit ISS meningkat 1.200 meter dalam hubungan itu.

Ini tidak membuat kru benar-benar lengah, karena mereka diberi waktu dua hari untuk mempersiapkan tabrakan, tetapi hari ini alarm berbunyi terlambat dan astronot terpaksa mengambil tindakan darurat.

Badan Antariksa Rusia, Roscosmos mengatakan  para kru ISS harus tetap berada di pesawat ruang angkasa jika ISS mendekati objek yang berpotensi berbahaya.

Baca Juga: Bak Kehidupan di Bumi, GM dan Lockheed Martin Garap Mobil Astronot untuk Jelajahi Bulan

Ini diketahui bukan kali pertama ISS terancam hancur akibat ancaman hantaman puing-puing ruang angkasa.

Pada April 2019 lalu, ISS telah melakukan total 25 manuver untuk menghindari tabrakan dengan puing-puing ruang angkasa.

Jarak terpendek antara ISS dan bongkahan puing ruang angkasa adalah 720 meter dan dua manuver semacam itu juga dilakukan oleh ISS tahun lalu, pada bulan Juli dan September.

Baca Juga: NASA Catatkan Sejarah Baru dengan Terbangkan Pesawat Ruang Angkasa dan Astronot ke Orbit pada 27 Mei

Dilaporkan ada lebih dari 27.000 keping puing orbit, atau sampah antariksa yang dilacak oleh sensor Jaringan Pengawasan Luar Angkasa (SSN) global Departemen Pertahanan AS.

Masih banyak lagi puing-puing yang terlalu kecil untuk dilacak, tetapi, seperti yang terjadi di peristiwa terbaru, cukup besar untuk mengancam misi luar angkasa dan robotik manusia dan mereka ada di lingkungan ruang angkasa dekat Bumi.

Karena puing-puing dan pesawat ruang angkasa bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, dampak sepotong kecil puing-puing orbit dengan pesawat ruang angkasa atau satelit dapat menyebabkan kehancuran.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x