PR BEKASI – Virus Covid-19 kembali bermutasi, varian baru dinamakan Omicron ditemukan kali pertama di Afrika Selatan.
Varian Omicron yang merupakan mutasi kelima dari virus Covid-19, kini bahkan telah ditemukan di luar Afrika Selatan.
Varian baru virus Covid-19, Omicron terdeteksi di Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong, yang memiliki penerbangan langsung dengan Afrika Selatan.
Baca Juga: DPR Soroti Ancaman Covid-19 Varian B.1.1.529, Desak Pemerintah Batasi Penerbangan dari Afrika Selatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan varian Omicron dapat menyebar lebih cepat dibandingkan bentuk mutasi virus Covid-19 lainnya.
WHO menemukan bukti permulaan yang menunjukkan varian Omicrondapat menginfeksi kembali.
Para epidemiolog juga menyampaikan peringatan serupa tentang varian Omicron, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.
Baca Juga: Usai Lisa, Tiga Member BLACKPINK Lainnya Dinyatakan Negatif Covid-19 Usai Jalani Tes
Namun para ahli membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi sepenuhnya varian Omicron.
Termasuk memastikan apakah vaksin dan penanganan selama ini bisa efektif menahan penyebaran Omicron.
“Varian baru virus Covid-19 ini sangat mengkhawatirkan. Ini versi mutasi virus paling berat,” kata seorang ahli Universitas Warwick Inggris.
Baca Juga: WHO Prediksi Akan Ada 2 Juta Orang Eropa yang Meninggal karena Covid-19 pada Gelombang Keempat
Menyusul temuan varian Omicron, sejumlah negara pun melakukan langkah antisipasi.
Amerika Serikat membatasi perjalanan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya mulai Senin, 29 November 2021.
Kanada bahkan menutup perbatasan negaranya terhadap negara-negara yang sudah terdeteksi adanya varian Omicron.
Baca Juga: Covid-19 Meningkat, CDC AS Peringatkan Warganya untuk Tidak Berpergian ke Jerman dan Denmark
Sebelumnya, Inggris dan negara-negara Uni Eropa telah melarang penerbangan ke negara mereka.
Namun para ahli menilai, larangan perjalanan tersebut mungkin terlambat menghentikan penyebaran Omicron secara global.***