"Masalahnya tidak lagi seperti yang dikatakan, tetapi Maroko dan saat ini benar-benar tenggelam dalam cinta terlarang dengan musuh Zionis,” katanya.
“Itu telah membuka semua pintu untuk kesepakatan komprehensif, kunjungan berturut-turut, dan invasi Zionis yang merusak," tambahnya.
Terakhir, cendekiawan Muslim menegaskan bahwa Maroko memiliki kemampuan militer dan intelijen yang kuat, dan banyak negara menawarkan layanan mereka untuk itu.
Profesor Al-Rasyuni, oleh karena itu, mempertanyakan kenapa Maroko lebih memilih memperkuat kemampuan militer mereka dengan Israel daripada dengan negara lain.
"Apa yang bisa ditawarkan musuh Zionis di bidang ini lebih dari penetrasi, implikasi, membeli pejabat dan membuat kolaborator?" katanya.
Pada Kamis, 25 November 2021, media Israel mengungkapkan penandatanganan kesepakatan pertahanan bersama antara Israel dan Maroko tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Kemudian, media Israel mencatat bahwa kesepakatan itu berkaitan dengan senjata dan kerja sama keamanan dan pertahanan bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Maroko sendiri diketahui merupakan negara Arab terakhir pada tahun lalu yang menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel dan bergabung dalam Kesepakatan Abraham.
Diketahui, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan lebih dulu bergabung dengan Kesepakatan Abraham yang menyakiti perlawan bangsa Arab terhadap pendudukan Israel di Palestina.
Sampai artikel ini dibuat, masih belum diketahui apakah negara Arab lainnya akan mengikuti jejak empat negara Arab tersebut untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel atau tidak.***