Khianati Bangsa Arab, Cendekiawan Muslim Kecam Hubungan Maroko-Israel yang Semakin Mesra

- 28 November 2021, 11:00 WIB
Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim mengecam keras hubungan Maroko (kiri) dan Israel (kanan) yang semakin mesra pasca normalisasi hubungan tahun lalu.
Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim mengecam keras hubungan Maroko (kiri) dan Israel (kanan) yang semakin mesra pasca normalisasi hubungan tahun lalu. /PIXABAY

 

PR BEKASI – Hubungan antara Maroko dan Israel yang semakin mesra pasca normalisasi hubungan tahun lalu terus mendapat penentangan dari banyak pihak.

Diketahui, Penentangan terbaru datang dari Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr Ahmad Al-Rasyuni.

Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada Jumat, 26 November 2021, Profesor Al-Rasyuni mengecam keras hubungan Maroko-Israel.

Baca Juga: Mama Rossa Merasa Bersalah pada Jessica hingga Buat Aldebaran Bingung, Update Ikatan Cinta Malam Ini

Cendekiawan Muslim itu menegaskan bahwa saat ini Maroko saat ini berada di persimpangan jalan dan telah mengkhianati perasaan seluruh bangsa Arab.

“Hubungan Maroko dengan musuh Zionis tidak seperti yang kami katakan setahun yang lalu,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Minggu, 28 November 2021.

Profesor Al-Rasyuni juga menyindir Maroko yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel hanya untuk mendapatkan pengakuan terhadap kedaulatan di Sahara Barat.

“Maroko melakukan itu hanya untuk mendapatkan pengakuan negara perampas sebagai imbalan atas pengakuan AS atas kedaulatan Maroko atas wilayahnya di Sahara Barat," katanya.

Tak sampai di situ, dirinya juga menambahkan bahwa Maroko dan negara Arab lainnya yang tergabung dalam “Kesepakatan Abraham” telah buta terhadap pendudukan yang dilakukan Israel di Palestina.

"Masalahnya tidak lagi seperti yang dikatakan, tetapi Maroko dan saat ini benar-benar tenggelam dalam cinta terlarang dengan musuh Zionis,” katanya.

“Itu telah membuka semua pintu untuk kesepakatan komprehensif, kunjungan berturut-turut, dan invasi Zionis yang merusak," tambahnya.

Terakhir, cendekiawan Muslim menegaskan bahwa Maroko memiliki kemampuan militer dan intelijen yang kuat, dan banyak negara menawarkan layanan mereka untuk itu.

Profesor Al-Rasyuni, oleh karena itu, mempertanyakan kenapa Maroko lebih memilih memperkuat kemampuan militer mereka dengan Israel daripada dengan negara lain.

"Apa yang bisa ditawarkan musuh Zionis di bidang ini lebih dari penetrasi, implikasi, membeli pejabat dan membuat kolaborator?" katanya.

Pada Kamis, 25 November 2021, media Israel mengungkapkan penandatanganan kesepakatan pertahanan bersama antara Israel dan Maroko tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.

Kemudian, media Israel mencatat bahwa kesepakatan itu berkaitan dengan senjata dan kerja sama keamanan dan pertahanan bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Maroko sendiri diketahui merupakan negara Arab terakhir pada tahun lalu yang menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel dan bergabung dalam Kesepakatan Abraham.

Diketahui, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan lebih dulu bergabung dengan Kesepakatan Abraham yang menyakiti perlawan bangsa Arab terhadap pendudukan Israel di Palestina.

Sampai artikel ini dibuat, masih belum diketahui apakah negara Arab lainnya akan mengikuti jejak empat negara Arab tersebut untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel atau tidak.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah