Vladimir Putin Khawatir Perang Rusia-Ukraina di Masa Depan, Eskalasi Besar-Besaran Dipersiapkan

- 4 Desember 2021, 10:12 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin merencanakan eskalasi skala besar dalam konflik di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin merencanakan eskalasi skala besar dalam konflik di Ukraina. /Reuters

PR BEKASI - Kekhawatiran terkait perang Rusia, Vladimir Putin merencanakan eskalasi skala besar dalam konflik dengan Ukraina.

Pihak dari Kyiv mengatakan kepada parlemen bahwa Rusia telah mengumpulkan lebih dari 94.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Selain itu, Menteri pertahanan juga mengatakan bahwa mereka siap untuk melawan jika Moskow melancarkan serangan.

Baca Juga: Klaim Dapat Hancurkan Ukraina Dalam 5 Menit, Vladimir Putin Keluarkan Ancaman Perang Dunia 3

Meskipun dari pihak mereka tidak akan melakukan apa pun untuk memprovokasi situasi.

"Intelijen kami menganalisis semua skenario, termasuk yang terburuk," kata Menteri Pertahanan Ukrania Oleksii Reznikov, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 4 Desember 2021.

"Ini mencatat bahwa kemungkinan eskalasi skala besar ada dari Rusia," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa waktu yang paling mungkin untuk mencapai kesiapan untuk eskalasi adalah pada akhir Januari mendatang.

Baca Juga: Vladimir Putin Sebut Taliban Bisa Dihapus dari Daftar Organisasi Teroris

Sebelumnya Ukraina dan NATO telah menyuarakan keprihatinan atas pergerakan pasukan Rusia.

Namun, pemerintah Vladimir Putin membantah, bahwa mereka tidak ada niat untuk menyerang Kyiv.

Bahkan, Rusia malah balik menuduh Ukraina membangun militernya sendiri.

Baca Juga: Partai Komunis Protes Hasil Pemilu Rusia 2021, Vladimir Putin: Pemilihan Berlangsung Bebas Adil

Dengan mengatakan bahwa pihaknya mungkin bersiap untuk melancarkan serangan di sisi timur negara itu.

Penasihat kebijakan luar negeri Kremlin Yury Ushakov mengatakan bahwa Ini semua adalah omong kosong, dan tidak ada eskalasi.

"Kami memiliki hak untuk memindahkan pasukan di wilayah kami," kata Yury Ushakov.

Baca Juga: Partai Komunis Protes Hasil Pemilu Rusia 2021, Vladimir Putin: Pemilihan Berlangsung Bebas Adil

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengadakan pembicaraan pada konferensi keamanan di Swedia pada Kamis, 2 Desember 2021.

Antony Blinken memperingatkan kepada Sergei Lavrov tentang konsekuensi yang serius jika Rusia mencari konflik dengan Ukraina.

"Saya memperjelas keprihatinan mendalam kami dan tekad kami untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya," kata Antony Blinken.

Baca Juga: Beri Nama Vladimir Putin ke Anaknya, Pemerintah Swedia Keluarkan Larangan untuk Orang Tua Ini

"Termasuk komitmen kami untuk bekerja dengan sekutu Eropa untuk mengenakan biaya," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa akan ada konsekuensi yang parah pada Rusia jika mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Rusia-Ukraina.

“Sekarang Rusia harus mengurangi ketegangan saat ini dengan membalikkan penumpukan pasukan baru-baru ini," ujarnya.

Baca Juga: Klaim Dapat Hancurkan Ukraina Dalam 5 Menit, Vladimir Putin Keluarkan Ancaman Perang Dunia 3

"Mengembalikan pasukan ke posisi masa damai yang normal dan menahan diri dari intimidasi lebih lanjut dan upaya untuk mengacaukan Ukraina,” tambahnya.

Sementara Moskow memandang hubungan erat Kyiv dengan anggota NATO sebagai ancaman.

Namun, Vladimir Putin mengatakan bahwa awal pekan ini pemerintahnya akan mencari jaminan kepada AS.

Bahwa NATO akan membatasi kehadirannya di Ukraina, yang bukan bagian dari aliansi keamanan, dan tidak mengizinkan negara itu untuk bergabung sebagai sekutu.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x