Serukan Pengakuan Kemerdekaan Palestina, Bangladesh: Upaya Tulus Untuk Akhiri Pendudukan Israel

- 4 Desember 2021, 10:24 WIB
Bangladesh meminta masyarakat internasional dan PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka untuk mengakhiri pendudukan Israel.
Bangladesh meminta masyarakat internasional dan PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka untuk mengakhiri pendudukan Israel. /REUTERS

PR BEKASI – Bangladesh meminta masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak untuk mencapai solusi yang adil dan langgeng untuk mengakhiri krisis di Palestina.

Beberapa Langkah tersebut diantaranya mengakui Palestina sebagai negara merdeka serta menempatkannya pada tempat yang layak di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal tersebut dikatakan oleh Duta Besar Bangladesh untuk PBB, Rabab Fatima, saat berpidato di Majelis Umum PBB Kamis, 2 Desember 2021.

Baca Juga: Muslim Rohingya Ditindas Polisi Bangladesh, Menlu Berjanji untuk Menumpas Penyerang

“Masyarakat internasional harus melakukan upaya tulus untuk mengatasi akar penyebab krisis Palestina, dan mengakhiri pendudukan militer Israel,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Sabtu, 4 Desember 2021.

Dirinya mengatakan bahwa dukungan Bangladesh terhadap Palestina adalah murni dan tulus dari hati nurani.

Fatima mengatakan Bangladesh akan tetap teguh untuk tujuan adil rakyat Palestina untuk negara Palestina untuk mencapai kemerdekaan sepenuhnya dari pendudukan Israel.

Baca Juga: Ingin Merdeka Sepenuhnya dari Israel, Palestina Lebih Suka Negara Kesatuan Dibanding Solusi Dua Negara

Dirinya juga menambahkan, Bangladesh mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota resmi Palestina di  solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967.

Menurutnya, kepatuhan Israel dengan semua hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional, dan resolusi PBB yang relevan, termasuk resolusi 2334 (2016) harus dipastikan.

“Kelanjutan dari debat Palestina di sini adalah pengingat nyata dari kegagalan komunitas internasional untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut,” katanya.

Baca Juga: Ingin Palestina Segera Merdeka dari Israel, China Dukung Solusi Dua Negara

Dia juga mengkritik situasi yang memburuk di wilayah Palestina yang diduduki Israel karena pembongkaran dan penyitaan rumah dan bangunan, dan pengusiran, pemindahan paksa, dan pertumpahan darah warga Palestina di tangan pasukan pendudukan Israel.

Duta Besar Bangladesh mengatakan bahwa ini adalah contoh dari pengabaian secara terang-terangan terhadap resolusi PBB dan hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional.

Sama seperti mayoritas negara Muslim lainnya, Bangladesh merupakan salah satu negara yang paling loyal dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Xi Jinping Kirim Surat untuk Mahmoud Abbas, Ucapkan Selamat dan Sampaikan Dukungan China untuk Palestina

Sampai saat ini, Bangladesh sama sekali tidak tertarik untuk memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Bahkan, segala jenis perdagangan antara Bangladesh dengan Israel juga dilarang sampai negara Zionis tersebut mengakhiri pendudukan militernya dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Namun, awal tahun ini terungkap bahwa bisnis antara kedua negara telah dilakukan di bawah selubung kerahasiaan.

Baca Juga: Turki Tangkap 15 Mata-mata Israel, Diduga Sedang Awasi Warga Palestina

Beberapa waktu lalu, Al Jazeera menemukan fakta bahwa peralatan penyadap buatan Israel telah digunakan oleh pemerintah Bangladesh untuk melakukan penyadapan terhadap para politisi oposisi pemerintah.

Peralatan penyadap tersebut diketahui telah dijual melalui seorang penjahat yang telah dihukum oleh pemerintah Bangladesh.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x