PR BEKASI – Warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel lebih memilih merdeka sepenuhnya dari Israel sebagai negara kesatuan dibandingkan solusi dua negara.
Hal tersebut diketahui menurut hasil survey terbaru yang dilakukan oleh Pusat Media dan Komunikasi Yerusalem (JMCC).
Laporan hasil survei menjelaskan tren menurunnya dukungan terhadap solusi dua negara sebagai konsekuensi kebuntuan di cakrawala politik dan kegagalan proses perdamaian, yang dimulai hampir tiga dekade lalu pada 1993 selama Perjanjian Oslo.
Meskipun dimaksudkan untuk mengakhiri pendudukan militer Israel selama puluhan tahun dan pengambilalihan penuh atas Palestina, Perjanjian Oslo umumnya dilihat oleh orang Palestina sebagai kegagalan yang menyedihkan.
Baca Juga: Peduli Palestina, Miss Yunani Boikot Gelaran Miss Universe 2021 di Israel
Alih-alih mengakhiri pendudukan Israel, itu malah membuat Israel semakin memperkuat dominasi kolonialnya melalui pembangunan pemukiman ilegal dan pemindahan penduduknya ke wilayah khusus Yahudi di Tepi Barat.
Persentase warga Palestina yang percaya bahwa solusi dua negara adalah jalan terbaik ke depan telah turun dari 39.3 persen pada April menjadi 29.4 persen hari ini.
Sementara persentase mereka yang mendukung solusi satu kesatuan naik dari 21.4 persen menjadi 26 persen pada periode yang sama.