Kisah Petani Palestina, Tak Bisa Hidup dari Tanah Sendiri karena Tembok Pembatas Israel

- 10 November 2021, 14:40 WIB
Petani Palestina, dibantu oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), melempar benih gandum saat mereka menanam di ladang dekat perbatasan Gaza Israel di Jalur Gaza tengah, 3 Februari 2020.
Petani Palestina, dibantu oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), melempar benih gandum saat mereka menanam di ladang dekat perbatasan Gaza Israel di Jalur Gaza tengah, 3 Februari 2020. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

PR BEKASI - Tiga hari dalam seminggu, para petani Palestina di desa Qaffin di Tepi Barat harus berbaris di gerbang kuning untuk meminta izin kepada tentara Israel untuk mengunjungi lahan mereka sendiri.

Para petani di Palestina tersebut mengungkapkan bahwa pembatasan Israel saat ini semakin ketat, yang menyebabkan mereka tidak bisa lagi hidup dari tanah mereka sendiri.

Para petani Palestina tersebut mengaku menderita karena tidak bisa menanami lahan mereka dengan penanaman yang layak.

Baca Juga: Kecam AS yang Akan Buka Lagi Konsulat di Palestina, Israel: Yerusalem Ibu Kota Kami Tanpa Terbagi

Baru-baru ini juga kebun zaitun di luar gerbang perbatasan hangus akibat kebakaran, namun petugas kebakaran juga perlu izin untuk masuk dan memadamkan api.

Salah seorang warga Palestina di Qaffin, Ibrahim Ammar mengatakan, tembok pembatas yang dibuat Israel telah merobohkan sekitar 4.500 dunam (1.100 hektar) tanah pertanian mereka, yang semuanya berada di Tepi Barat.

Ibrahim Ammar mengatakan, dia dulu menanam berbagai tanaman termasuk semangka dan jagung, tetapi sekarang hanya terbatas pada zaitun dan almond karena tanaman tersebut tidak membutuhkan perhatian banyak.

Baca Juga: Turki Tangkap 15 Mata-mata Israel, Diduga Sedang Awasi Warga Palestina

Bahkan selama panen zaitun tahunan yang dimulai bulan lalu, Ibrahim Ammar mengaku hanya bisa memasuki lahannya tiga hari dalam seminggu, dan harus mengajukan izin untuk membawa anggota keluarga untuk membantu.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x