Kisah Petani Palestina, Tak Bisa Hidup dari Tanah Sendiri karena Tembok Pembatas Israel

- 10 November 2021, 14:40 WIB
Petani Palestina, dibantu oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), melempar benih gandum saat mereka menanam di ladang dekat perbatasan Gaza Israel di Jalur Gaza tengah, 3 Februari 2020.
Petani Palestina, dibantu oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), melempar benih gandum saat mereka menanam di ladang dekat perbatasan Gaza Israel di Jalur Gaza tengah, 3 Februari 2020. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

"Ayah saya, kakek saya, mereka sangat bergantung pada tanah. Sekarang saya tidak bisa menghidupi diri sendiri dan anak-anak saya," ujar Ibrahim Ammar dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Abc News.

Untuk menambah penghasilan, dia kemudian memilih mengendarai taksi. Penduduk desa lainnya juga melakukan pekerjaan kasar di dalam Israel dan permukiman Tepi Barat.

Baca Juga: Ingin Bersihkan Etnis Arab, Israel Kembali Gusur Kuburan Muslim Palestina

Hal yang mengejutkan lain adalah, ada salah satu warga yang frustasi dengan pembatasan Israek tersebut memilih menanam sayuran di atap rumahnya.

PBB memperkirakan sekitar 150 komunitas Palestina berada dalam kesulitan yang sama, dan bahwa 11.000 warga Palestina tinggal di apa yang disebut Zona Seam di Tepi Barat tetapi di sebelah barat penghalang, yang membutuhkan izin Israel hanya untuk tinggal di rumah mereka.

HaMoked, sebuah kelompok hak asasi Israel yang membantu warga Palestina mendapatkan izin, mengatakan situasi para petani semakin memburuk.

Baca Juga: Unggahan Palestina Dibatasi Selama Serangan Israel, Karyawan Tuduh Facebook Tak Adil

Data yang diperoleh dari militer melalui permintaan kebebasan informasi menunjukkan bahwa 73% dari aplikasi untuk izin ditolak tahun lalu, dibandingkan dengan 29% pada tahun 2014. Kurang dari 3% ditolak dengan alasan keamanan.

Pada tahun 2014, Israel berhenti memberikan izin kepada kerabat kecuali mereka terdaftar sebagai pekerja pertanian di lahan yang lebih besar.

Pada tahun 2017, militer mulai membagi kepemilikan yang lebih besar di antara anggota keluarga besar dan memutuskan bahwa apa pun yang lebih kecil dari 330 meter persegi (3.500 kaki persegi) tidak berkelanjutan secara pertanian. Pemilik yang disebut "petak kecil" ditolak izinnya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah