“Dukungan untuk pembentukan negara kesatuan lebih tinggi di antara warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel,” kata JMCC, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Sabtu, 27 November 2021.
Baca Juga: Ingin Palestina Segera Merdeka dari Israel, China Dukung Solusi Dua Negara
Dari 3 juta data yang dikumpulkan, 30.2 persen mengatakan mereka menyukai negara kesatuan dibandingkan dengan 23.6 persen yang mengatakan bahwa mereka menyukai solusi dua negara.
Dengan 37,9 persen, solusi dua negara tetap menjadi pilihan pilihan bagi Jalur Gaza yang terkepung.
Hasil survei mengungkapkan keinginan untuk Dewan Legislatif Palestina (PLC) dan pemilihan presiden.
Sekitar 70.6 persen dari mereka yang disurvei mengatakan Presiden Mahmoud Abbas harus mengumumkan tanggal baru untuk pemilihan umum, sementara 18.6 persen mengatakan dia tidak boleh.
Baca Juga: Kecam Serangan oleh Pemukim, Aktivis Israel: Izinkan Kami Angkat Senjata untuk Lindungi Palestina
Hasil survei menunjukkan penurunan besar dalam tingkat kepuasan atas kepemimpinan Mahmoud Abbas.
Kepuasan terhadap pria berusia 86 tahun, yang awal tahun ini membatalkan pemilihan pertama dalam 15 tahun, merosot sebesar 15 persen.
Mahmoud Abbas memiliki peringkat persetujuan 50 persen yang mengejutkan pada bulan April, yang telah turun menjadi 35 persen.