Strategi Rebut Tanah di Tepi Barat, Warga Palestina 'Langganan' Serangan Pemukim Israel

- 15 November 2021, 19:00 WIB
Sepanjang 2020 terdapat 451 insiden penyerangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Sepanjang 2020 terdapat 451 insiden penyerangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat. /REUTERS/Mussa Qawasma

PR BEKASI – Organisasi hak asasi Israel, B'Tselem melaporkan terhadap 451 insiden penyerangan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim Israel pada 2020 lalu.

Lebih mencengangkannya lagi, tentara Israel tidak melakukan intervensi untuk menghentikan para pemukim Israel melakukan penyerangan dalam beberapa kasus.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Minggu, 14 November 2021, B'Tselem mengatakan dalam 66 persen insiden penyerangan pemukim AS terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, tentara Israel tidak pergi ke tempat kejadian.

Baca Juga: Kisah Petani Palestina, Tak Bisa Hidup dari Tanah Sendiri karena Tembok Pembatas Israel

Dalam 170 kasus di mana tentara Israel benar-benar tiba, mereka memilih untuk tidak campur tangan untuk melindungi warga Palestina atau secara aktif bergabung dalam penyerangan itu.

Hanya dalam 13 kasus tentara Israel mengambil tindakan untuk mencegah penyerangan para pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Menurut B'Tselem, penyerangan yang dilakukan pemukim Israel tersebut merupakan strategi yang digunakan oleh rezim apartheid Israel, yang berusaha untuk merebut lebih banyak dan lebih banyak tanah Palestina.

Baca Juga: Terus Serang Markas Media Asing di Jalur Gaza Saat Mengetahuinya, Israel: Kami Tidak Tahu

“Ketika kekerasan terjadi dengan izin dan bantuan dari otoritas Israel dan di bawah naungannya, itu adalah kekerasan negara,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Senin, 15 November 2021.

Israel, yang telah menduduki Tepi Barat sejak 1967, menolak klaim bahwa perlakuannya terhadap Palestina sama dengan apartheid.

Sampai artikel ini dibuat, belum ada komentar dari petinggi tentara Israel terkait laporan B'Tselem tersebut.

Baca Juga: Kecam AS yang Akan Buka Lagi Konsulat di Palestina, Israel: Yerusalem Ibu Kota Kami Tanpa Terbagi

Beberapa bulan terakhir, telah terjadi peningkatan tajam dalam aksi penyerangan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki terhadap warga Palestina, termasuk terhadap petani dan peternak.

Pekan lalu, sekelompok pemukim Israel merusak banyak mobil di sebuah kota dekat Ramallah.

Sementara itu, pada bulan September puluhan pemukim Israel menyerang sebuah desa Badui di Tepi Barat selatan, menyebabkan beberapa orang terluka, termasuk seorang balita Palestina.

Juru bicara B'Tselem, Dror Sadot mengatakan kelompok itu tidak menghubungi tentara Israel untuk mengomentari laporan tersebut karena mereka tidak melakukan apa-apa atas tuduhan itu.

Baca Juga: Turki Tangkap 15 Mata-mata Israel, Diduga Sedang Awasi Warga Palestina

Kelompok tersebut menyoroti lima contoh di berbagai bagian Tepi Barat yang melihat para pemukim Israel yang kejam mengambil alih lebih 6.919 hektar tanah warga Palestina.

Ratusan ribu pemukim Israel diketahui telah pindah ke pemukiman Tepi Barat yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Sampai saat ini, Israel terus memperluas dan memperbanyak pemukiman ilegal untuk tempat tinggal orang Yahudi yang pindah ke Israel dari negara asalnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x