PR BEKASI - Wilayah Jazan, Saudi Arabia menjadi perkebunan biji kopi dengan hasil panen yang semakin meningkat.
Dalam beberapa tahun terakhir, para petani di perkebunan kopi itu fokus meningkatkan produksi biji kopi jenis Khawlani.
Salah satu petani kopi di kawasan itu adalah, Gibran Al-Maliki.
Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Bisa Turunkan Cita Rasa, Aroma, dan Kualitas Kopi
Biji kopi yang melimpah dari hasil perkebunannya mampu berkembang dalam industri kopi Saudi Arabia.
Al-Maliki mengaku bahwa wilayah Jazan pernah mengalami kekeringan dan curah hujan yang rendah tahun 2020.
Banyak petani kopi yang gagal meningkatkan hasil perkebunan biji kopinya.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kopi Mocha Latte ala Cafe di Rumah, Lebih Murah Meriah
General manager Renad Arabia for Events Management, Khaled Hashem Nagro, produksi kopi di Saudi Arabia memiliki rasa yang berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya.
Selain rasa, komposisi dan tehnik penyangraian kopi tiap wilayah juga berbeda.
Dengan tehnik produksi dan perawatan yang berbeda-beda, petani juga mampu menghasilkan kopi kuning, hitam, dan coklat.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Manfaat Kopi Bisa Turunkan Risiko Terkena Covid-19
Petani merawat biji kopi agar tidak terkena sinar matahari.
Biji kopi yang terkena sinar matahari langsung akan berwarna sangat hitam dan langsung dibuang.
Khawlani dan qatma merupakan jenis kopi terbaik yang diminati di Saudi Arabia.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Dapat Tingkatkan Gairah Seks dan Vitalitas Pria? Dokter Samuel Oetoro Punya Jawabannya
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Arab News, pada Minggu, 12 Desember 2021, keduanya sama-sama dibudidayakan di wilayah Yaman.
Jenis kopi khawlani, Harari, Brasil, dan lain-lain telah tersedia di setiap rumah Saudi.
Setiap orang menyeduh kopi dengan cara mereka sendiri secara tradisional.***