Suara Mengerikan Terekam di Bulan Jupiter, Ilmuwan NASA Bingung

- 22 Desember 2021, 15:48 WIB
Suara menyeramkan terdengar oleh wahana antariksa NASA di salah satu bulan planet Jupiter yang membuat para ilmuwan bingung.
Suara menyeramkan terdengar oleh wahana antariksa NASA di salah satu bulan planet Jupiter yang membuat para ilmuwan bingung. /NASA/Handout via REUTERS

PR BEKASI - Ilmuwan NASA dibuat bingung ketika mereka merekam suara mengerikan yang diduga sebagai suara alien dari salah satu bulan Jupiter.

Pada 7 Juni 2021 lalu, wahana antariksa Jupiter, Juno, melakukan penerbangan jarak dekat dari salah satu bulan Jupiter, Ganymede yang kemudian merekam beberapa suara aneh.  

Mereka menggunakan instrumen "Gelombang" probe untuk merekam gelombang elektromagnetik bulan, yang merupakan gelombang listrik dan magnet yang dihasilkan di magnetosfer.

Baca Juga: Beri Peringatan NASA Tak Boleh Tabrak Asteroid, Ilmuwan: Akan Lebih Membahayakan Bumi

Ketika frekuensi gelombang tersebut diubah menjadi format audio, hasilnya adalah serangkaian suara jeritan yang diduga berasal dari alien yang menarik dan menakutkan.

Suara mengerikan yang terekam selama 50 detik ini dirilis oleh American Geophysical Union Fall Meeting 2021.

Fisikawan Scott Bolton dari Southwest Research Institute, dan peneliti utama Juno mengatakan suara bulan Jupiter ini sangat mengerikan.

Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa Melambat Saat Lewati Puncak Kutub, NASA Selidiki Penyebabnya

Namun, suara tersebut bukan dihasilkan oleh alien, melainkan berasal dari suara alami yang dihasilkan oleh bulan Jupiter tersebut.

"Ini membuat Anda merasa seolah-olah Anda sedang berkendara bersama saat Juno berlayar melewati Ganymede untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 22 Desember 2021.

"Jika Anda mendengarkan dengan seksama, Anda dapat mendengar perubahan mendadak ke frekuensi yang lebih tinggi di sekitar titik tengah rekaman, yang menunjukkan masuknya wilayah yang berbeda di magnetosfer Ganymede," tambahnya.

Baca Juga: NASA Kirim Pesawat DART ke Luar Angkasa untuk Hindari 'Kiamat' Asteroid yang Bisa Hantam Bumi

Para ilmuwan suka mengubah data menjadi frekuensi suara tersebut sebagai cara untuk mengakses dan mencari data terbaru dari Ganymede.

Melakukannya sering kali dapat membantu mereka memahami detail halus yang mungkin terlewatkan yang menyebabkan munculnya suara menyeramkan itu.

NASA telah merekam suara misterius Tata Surya dengan berbagai wahana antariksa, termasuk pesawat ruang angkasa Voyager, serta untuk misi planetnya.

Baca Juga: Rusia Kirim Rudal Uji Coba Anti-Satelit ke Ruang Angkasa, NASA Marah

Sementara mereka masih menguraikan apa yang menyebabkan timbulnya suara tersebut, para ilmuwan memiliki beberapa ide.

Fisikawan dan astronom William Kurth dari University of Iowa mengatakan bahwa ada kemungkinan suara tersebut dihasilkan perubahan frekuensi tak lama setelah pendekatan terdekat karena lewat dari sisi malam ke sisi siang hari Ganymede.

Ganymede sendiri merupakan bulan terbesar Jupiter sekaligus di tata surya kita, lebih besar dari planet Merkurius dan Pluto.

Baca Juga: Asteroid Sebesar Menara Eiffel Dekati Bumi Desember Nanti, NASA Keluarkan Peringatan

Teleskop Ruang Angkasa Hubble NASA telah menemukan bukti terbaik untuk lautan air asin bawah tanah di Ganymede.

Mereka percaya bahwa lautan di Ganymede memiliki lebih banyak air daripada semua air di permukaan Bumi.

Lautan Ganymede diperkirakan setebal 100 kilometer, sepuluh kali lebih dalam dari lautan Bumi dan diperkirakan terkubur di bawah lapisan es setebal 150 kilometer.

Baca Juga: Sampel Batuan Bulan Milik China Tak Cocok dengan yang Dibawa Apollo NASA, Para Ahli Kebingungan

"Mengidentifikasi air cair sangat penting dalam pencarian dunia layak huni di luar Bumi dan dalam pencarian kehidupan seperti yang kita kenal," kata NASA.

Ganymede adalah satu-satunya bulan yang diketahui memiliki medan magnetnya sendiri, yang ditemukan oleh para ilmuwan melalui pesawat ruang angkasa Galileo NASA pada tahun 1996.

Medan magnet menyebabkan aurora, yang merupakan pita gas berpijar, panas, dan berlistrik, di daerah yang mengelilingi kutub utara dan selatan bulan.

Baca Juga: NASA Peringatkan Badai Matahari Kuat Hantam Bumi Saat Halloween

Ganymede pertama kali ditemukan oleh seorang astronom Italia, Galileo Galilei pada tahun 1610.

Penemuan itu, bersama dengan penemuan tiga bulan besar lainnya di sekitar Jupiter, adalah pertama kalinya sebuah bulan ditemukan mengorbit planet selain Bumi.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x