Dia adalah pekerja dalam sebuah badan amal yang membantu mendukung orang-orang Kristen yang dianiaya.
"Saya yakin mereka akan diburu dan itu tidak diragukan lagi," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express.
Dia mengatakan bahwa rezim Kim Jong Un mendesak rakyatnya untuk memberikan kesetiaan secara penuh kepada keluarga Kim.
"Jika ada yang ditangkap karena diam-diam merayakan Natal, mereka bisa langsung dibunuh," ucapnya.
Baca Juga: Kim Jong Un Peringatkan Adanya Ancaman yang Mengintai Korea Utara di Tahun 2022
Meskipun biasanya regu kematian tersebut masih membutuhkan otoritas untuk melakukan eksekusi publik.
Ternyata mereka tidak memerlukan hal tersebut jika ingin mengeksekusi orang-orang Kristen yang ketahuan merayakan Natal atau tahanan politik di kamp penjara.
Menurut dia kelahiran pemimpin tertinggi pertama Korea Kim Jong Il telah diibaratkan sebagai kelahiran Kristus.
Sebagai informasi, Korea Utara termasuk ke dalam daftar negara dengan tingkat penganiayaan umat Kristen tertinggi.
Baca Juga: Korea Utara Hadapi Krisis Ekonomi, Kim Jong Un Desak Warganya untuk Berjuang Sepanjang Tahun 2022