Baca Juga: Putus Asa Lawan Virus Corona, Orang-orang di Tiongkok Buru Obat HIV
Pada 10 Januari 2020 lalu Li memperlihatkan tanda klinis berupa batuk setelah merawat pasien terinfeksi virus corona.
Dia menceritakan bahwa dia mulai batuk, sehari berikutnya demam dan dirawat di rumah sakit.
Dokter Li ditangani dengan perawatan Extra Corporeal Membrane Oxygenation (ECMO) yang disebut-sebut sebagai kesempatan kedua untuk hidup yang membuat jantung dapat tetap memompa dan menjaga darah teroksigenasi tanpa melewati paru-paru.
Pada 1 Februari 2020 Dokter Li Wenliang didiagnosa positif terinfeksi virus corona. Setelah melewati kondisi kritis, Dokter Li dinyatakan meninggal dunia pada Jumat 7 Februari 2020 pukul 2:58 waktu setempat.***