Prajurit Thailand Lakukan Penembakan Massal dengan Senapan Mesin di Pusat Perbelanjaan, 26 Personel Militer dan 21 Warga Sipil Tewas

- 9 Februari 2020, 19:40 WIB
PASUKAN polisi di Korat Thailand berusaha menangkap tentara tersangka penembakan massal di mal Century 21, Sabtu, 8 Februari 2020 malam.*
PASUKAN polisi di Korat Thailand berusaha menangkap tentara tersangka penembakan massal di mal Century 21, Sabtu, 8 Februari 2020 malam.* /REUTERS/

Selain itu, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zukerberg ini mengatakan pihaknya telah menutup akun pelaku dan menutup seluruh konten yang melanggar ketentuan.

"Kami telah menutup akun facebook pelaku dan akan bekerja keras untuk menghapus semua konten yang melanggar ketentuan kami dan berkaitan dengan serangan ini.” jelasnya.

Hingga saat ini, motif penembakan belum diketahui dengan pasti.

Baca Juga: BNPB: Jakarta Timur Menjadi Kawasan Terparah yang Terdampak Banjir Akibat Hujan Lebat dan Luapan Sejumlah Sungai

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha mengatakan bahwa ada kemungkinan pelaku memiliki masalah pribadi mengenai keuangan dan pertanahan.

“Kita harus memerhatikan kesehatan mentalnya juga,” ujar Chan-ocha melalui sebuah pernyataan.

Thailand merupakan salah satu negara dengan hukum senjata paling lengang namun, kejadian penyalahgunaan senjata yang jarang terjadi.

Baca Juga: Pekik Allahu Akbar Terdengar di Tengah Demonstrasi Multiagama, India Bersatu dalam Pluralitas

Penembakan masal merupakan kejadian yang jarang sekali terjadi di negara yang berjulukan Negeri Gajah Putih tersebut.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x