Selain itu, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zukerberg ini mengatakan pihaknya telah menutup akun pelaku dan menutup seluruh konten yang melanggar ketentuan.
"Kami telah menutup akun facebook pelaku dan akan bekerja keras untuk menghapus semua konten yang melanggar ketentuan kami dan berkaitan dengan serangan ini.” jelasnya.
Hingga saat ini, motif penembakan belum diketahui dengan pasti.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha mengatakan bahwa ada kemungkinan pelaku memiliki masalah pribadi mengenai keuangan dan pertanahan.
“Kita harus memerhatikan kesehatan mentalnya juga,” ujar Chan-ocha melalui sebuah pernyataan.
Thailand merupakan salah satu negara dengan hukum senjata paling lengang namun, kejadian penyalahgunaan senjata yang jarang terjadi.
Baca Juga: Pekik Allahu Akbar Terdengar di Tengah Demonstrasi Multiagama, India Bersatu dalam Pluralitas
Penembakan masal merupakan kejadian yang jarang sekali terjadi di negara yang berjulukan Negeri Gajah Putih tersebut.***