Network
Baca Juga: Miliki Benjolan di Kepala, Bayi Perempuan Asal Subang Dilarikan ke RS Al Ihsan
Dikutip dari China Global Television Network (CGTN), ketiga polisi tersebut dikirim ke Jalan Futian untuk mengatasi anjing gila.
Sementara itu, dalam video detik ke 21 sampai detik ke 35, sejumlah orang yang terbaring di tanah bersama para perawat dalam cuplikan tersebut bukanlah warga yang ditembak massal seperti yang diklaim oleh akun Puri Awaniez.
Tim pencari fakta Tempo menemukan bahwa video itu pernah beredar sebelumnya pada 26 Januari 2020. Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @wongwaaa.
Dijelaskan bahwa video itu adalah video orang-orang di Wuhan yang terpaksa di rawat di rumah mereka karena sejumlah rumah sakit di sana sudah penuh dnegan pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Suara yang terdengar seperti mirip tembakan yang berada di video itu pun bukan berasal dari senjata api. Tempo menjelaskan bahwa suara itu berasal dari suara kembang api atau petasan karena virus corona memang terjadi saat tahun baru Tiongkok.
Bahkan, beberapa desa di Tiongkok menyalakan kembang api atau petasan sebagai tradisi ketika ada anggota keluarga yang meninggal dengan tujuan untuk memberitahu warga lain.
Lebih lanjut, dalam video detik ke 36 sampai selesai, organisasi cek fakta Perancis, Observers France24, memverifikasi video tersebut dengan mewawancarai Zhang W (bukan nama sebenarnya), salah satu warga Kota Wuzu, Tiongkok, yang berkomunikasi dengan saksi-saksi kejadian dalam video tersebut secara langsung.
Video tersebut direkam di Kota Wuzu, tepatnya di depan sekolah Siyuan pada 29 Januari 2020. Orang yang berjaket kuning dalam video itu bukanlah warga yang ditembak massal, melainkan korban kecelakaan motor.***
