Baca Juga: Cuaca Bekasi Hari ini: Jumat 21 Februari 2020, Warna-warni Hujan Guyur Warga Bekasi
Setelah insiden itu terjadi, para polisi bersenjata lengkap dan sebuah helikopter melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Juru bicara kepolisian Hessen tenggara, Michael Malkmus menjelaskan bahwa warga sekitar kejadian membantu polisi melacak mobil pelaku dengan memberi tahu plat nomor pelaku pada polisi.
“Kami mengecek plat nomornya lalu mencocokannya ke tempat tinggalnya. Kami menyegel area tersebut lalu memasuki tempat tinggal pelaku,” ujar Malkmus.
Pada pukul 5 pagi waktu setempat, pihak kepolisian membuat cuitan di Twitter, menyatakan bahwa polisi menemukan dua mayat, milik pelaku dan ibunya, setelah menyerbu tempat tinggalnya.
Baca Juga: Terkena Imbas Virus Corona, Air France Umumkan Profit Crash Terjadi pada 2019
Jaksa daerah kini sedang melakukan investigasi kejadian dan menguji kabar burung bahwa penembakan ini memiliki motif politik sayap kanan ekstrim.
Konferensi pers diadakan pada hari Kamis waktu setempat. Dari sembilan korban, beberapa di antaranya berasal dari Turki.
Ibrahim Kalin, juru bicara kepresidenan Turki, menanggapi kejadian naas itu. “Kami harap pihak berwajib Jerman menangani kasus ini dengan upaya maksimal. Rasisme adalah racun masyarakat,” ujar Kalin.
Dikutip dari situs berita Reuters, Menteri Dalam Negeri untuk negara bagian Hesse, Peter Beuth, menyatakan bahwa dalam penembakan ini terdapat unsur xenofobia atau ketidaksukaan terhadap orang dari negara lain.