Covid-19 Disebut Bocor dari Laboratorium Wuhan, tapi para Ilmuwan Takut Menyatakannya

- 13 Januari 2022, 10:33 WIB
Ilustrasi Covid-19. Sebual email para ilmuwan yang bocor ke publik menyatakan para ilmuwan mengetahui Covid-19 berasal dari Laboratorium Wuhan, tetapi mereka takut mengatakannya.
Ilustrasi Covid-19. Sebual email para ilmuwan yang bocor ke publik menyatakan para ilmuwan mengetahui Covid-19 berasal dari Laboratorium Wuhan, tetapi mereka takut mengatakannya. /Pixabay/geralt

PR BEKASI – Para ilmuwan Inggris dan Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Covid-19 muncul pertama kali dari laboratorium di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu. 

Namun, mereka takut mengungkapkan kebenaran itu, karena hal tersebut dapat merusak reputasi sains China. 

Hal tersebut diketahui setelah email yang dikirim oleh dari ilmuwan top Inggris, Sir Jeremy Farrar ke Dr Anthony Fauci dan Dr Francis Collins dari Institut Kesehatan Nasional AS bocor ke publik. 

Baca Juga: Persiraja Protes Keras Wasit Usai Kalah dari PSIS, Berikut Detik-detik Gol Dramatis Wallace Costa

Pada email yang dikirim pada 2 Februari 2020 tersebut, ia dan para ilmuwan lain yakin bahwa Covid-19 telah bocor, karena karena faktor keamanan yang rendah dari Laboratorium Wuhan. 

Dia juga menambahkan bahwa virus tersebut telah berevolusi dengan cepat dari virus mirip SARS di dalam jaringan manusia.

“Evolusi semacam itu mungkin telah secara tidak sengaja menciptakan virus yang siap untuk transmisi cepat antar manusia,” demikian bunyi email tersebut. 

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 13 Januari 2022 untuk Taurus hingga Cancer: Jangan Buang-buang Waktu

Meskipun para ilmuwan mengetahui asal Covid-19, tapi mereka lebih memilih tutup mulut. 

Pasalnya, reputasi sains China dapat rusak bila diketahui virus tersebut bersala dari laboratorium mereka. 

"Debat lebih lanjut akan merugikan sains secara umum dan sains di China pada khususnya. Hal itu dapat merusak harmoni internasional,” katanya. 

 Baca Juga: Tragedi Ikatan Cinta 13 Januari 2022: Nyawa Dibalas Nyawa, Rendy 'Culik' Jessica hingga Buat Irvan Ketar-ketir

Dalam email tersebut, Sir Jeremy mengatakan bahwa ilmuwan lain juga percaya bahwa virus tersebut tidak mungkin berevolusi secara alami. 

“Saya meyakini 70:30 atau 60:40 kalau virus itu telah bocor dari laboratorium Wuhan, baik disengaja maupun tidak,” katanya. 

Namun, pada email yang dikirimnya pada 4 Ferbuari 2020, Sir Jeremy malah merevisi perkiraannya tentang menjadi 50:50, sementara Profesor Eddie Holmes dari Universittas Sydney, memberikan perkiraan 60:40 yang meyakini kebocoran yang tidak disengaja. 

Email tersebut juga menunjukkan bahwa Bob Garry, dari Universitas Texas dan Profesor Andrew Rambaut dari Universitas Edinburgh tidak yakin bahwa Covid-19 muncul secara alami. 

Baca Juga: Spoiler Film The Darkness Akan Tayang Malam Ini: Pengalaman Horor Sebuah Keluarga yang Tak Sadar Lakukan Ini

“Ini hal yang tidak biasa. Saya pikir satu-satunya orang dengan informasi yang cukup atau akses ke sampel untuk mengatasinya adalah tim yang bekerja di laboratorum Wuhan,” katanya. 

Lembaga yang memegang email telah berulang kali menolak upaya untuk mempublikasikan konten mereka. 

Sebelumnya, hasil penyelidikan intelijen AS menyatakan bahwa virus Covid-19 memang bocor dari laboratorium Wuhan.

Namun, laporan tersebut langsung dibantah keras oleh China, dan mengatakan bahwa itu merupakan tuduhan tidak bermoral. 

"Tidak peduli berapa kali laporan ini diterbitkan dan berapa banyak versi yang dibuat, itu tidak dapat mengubah sifat ini menjadi sepenuhnya politis dan salah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin. 

“Saya meyakini bahwa ini merupakan tuduhan tak bermoral AS untuk mencoreng China,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 13 Januari 2022.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah