Sama seperti di Indonesia penyelenggaran ujian dilakukan di ratusan tempat di seluruh Negeri Sakura itu.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengatakan tidak dapat mengomentari perincian serangan itu atau mengkonfirmasi penangkapan apa pun.
Lebih lanjut kejahatan dengan kekerasan sangat jarang terjadi di Jepang, tetapi ada rentetan serangan dengan pisau yang dilakukan oleh penyerang dengan target acak.
Pada November tahun lalu, seorang siswa sekolah menengah pertama (setingkat SMP) berusia 14 tahun di Jepang Tengah meninggal setelah ditikam oleh siswa lain di sekolah yang sama.
Pada Oktober tahun lalu, seorang pria yang mengenakan riasan Joker, karakter antogonis dalam Bataman, menikam lebih dari selusin orang di sebuah kereta di Tokyo.
Baca Juga: Titik Gempa Tak Hanya di Banten, Kabupaten Bekasi Diguncang Gempa Magnitudo 2,3 Dini Hari Tadi
Kejadian ini membuat penumpang berteriak di lorong gerbong kereta dan berebut keluar jendela untuk melarikan diri.
Pelaku penyerangan diduga seorang pria berusia 24 tahun. Polisi menangkap tersangka penyerang di tempat, lapor media.
Media lokal kemudian melaporkan bahwa tersangka mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia "ingin membunuh orang sehingga dia bisa dijatuhi hukuman mati".