Iran Uji Obat Actemra untuk Matikan Virus Corona

- 14 Maret 2020, 07:11 WIB
Ilustrasi obat.*
Ilustrasi obat.* /Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, mengatakan penerapan versi asli obat "Actema" Roche, telah menghasilkan perbaikan relatif dari gejala pada beberapa kasus infeksi virus corona yang serius.

Namun, hal itu akan terlalu dini jika dianggap sebagai obat ampuh untuk benar-benar mengobati virus corona.

Kianoush Jahanpour mengkonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan ISNA beberapa waktu lalu bahwa versi Iran dari "Actemra" buatan Swiss yang mengatur sistem kekebalan tubuh telah digunakan di salah satu rumah sakit Isfahan dan bahwa hasilnya menunjukkan pemulihan yang relatif baik.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bekasi Hari Ini Sabtu, 14 Februari 2020: Hujan Sedang pada Siang hingga Malam Hari

"Ini telah menjadi percobaan kasus pertama dari biomsimilar tocilizumab Persia dan gejala penyakit telah membaik 24 jam setelah penggunaan," katanya.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Iran Front Page Jumat, 13 Maret 2020 menyebutkan jika pihaknya tidak ingin terlalu cepat membuat keputusan bahwa itu adalah obat paling ampuh untuk virus corona.

"Tapi terlalu cepat untuk membuat keputusan," kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Beredar Informasi Wujud Asli Virus Corona Setelah Diperbesar 2.600 Kali, Simak Faktanya

"Obatnya menunjukkan respon yang relatif positif 24 jam setelah injeksi pertama," ujarnya.

Oksigenasi pada pasien dan radiografi dada menunjukkan hasil yang lebih baik, tetapi pasien mash diintubasi.

Selanjutnya persidangan akan dilanjutkan dnegan kebijakan dokter dan jika obat tersebut menunjukkan kemanjuran yang relatif baik dalam kasus-kasus tersebut, itu akan masuk ke dalam daftar-daftar obat negara.

Baca Juga: Liverpool Harus Bersabar Angkat Trofi setelah Liga Inggris Ditunda hingga 4 April 2020 Akibat Virus Corona

"Beberapa laporan khusus di Tiongkok menunjukkan kemanjuran relatif baik dalam beberapa kasus serius COVID-19," sebutnya.

Menurutnya, bbat itu dapat diproduksi secara massal dalam waktu tiga pekan.

Namun, pejabat itu menekankan bahwa obat tersebut tidak dapat digunakan secara umum, tetapi dapat diresepkan untuk CRS pada tahap akhir penyakit, dalam keadaan tertentu.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona yang Kabur dari RSUP Persahabatan, Telah Jalani Isolasi Kembali

Pada saat yang sama, kemanjuran beberapa obat biosimilar lainnya, yaitu, interferon alfa dan interferon beta, keduanya sudah ada dalam daftar obat negara itu, sedang dalam pertimbangan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Iran Front Page


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah