Dinosaurus Burung Terkecil di Dunia Ditemukan pada Damar Berumur 99 Juta Tahun

- 14 Maret 2020, 07:30 WIB
Oculudentavis Khaungraae
Oculudentavis Khaungraae /Independent

PIKIRAN RAKYAT - Dinosaurus burung terkecil di dunia telah ditemukan, ia terbungkus dalam sebuah damar yang berumur 99 juta tahun lalu.

Para penelitian menemukan tengkorak berukuran sekitar setengah inci, serta memiliki kemiripan dengan burung, jenis Oculudentavis khaungraae di Myanmar utara.

Mereka bisa menggunakan spesimen itu untuk membuat gambar dinosaurus melalui teknlogoi komputer.

Baca Juga: Iran Uji Obat Actemra untuk Matikan Virus Corona

Hasilnya dinosaurus burung kecil itu berukuran sekitar 2 inci dan berat sekitar satu ons.

Resin itu berhasil mempertahankan beberapa detail makhluk itu, termasuk 100 gigi taham dan mata mirip kadal.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Independent Sabtu, 14 Maret 2020 Ahli paleontologi Jingmai O'Connor dari Institute of Verterbrate Paleontology and Paleoanthropology di Beijing mengatakan bahwa dia sangat terpesona.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bekasi Hari Ini Sabtu, 14 Februari 2020: Hujan Sedang pada Siang hingga Malam Hari

"Saya benar-benar terpesona. Ini mungkin tengkorak burung Mesozoikum yang paling indah yang pernah saya lihat, dan ini sangat aneh," katanya.

Prof O'Connor mengatakan Oculudentavis, yang berarti "burung gigi mata", tampaknya lebih kecil dari apa yang dianggap sebagai burung terkecil saat ini, atau lebih kolibri.

Ia memiliki sekitar 100 gigi berbentuk kerucut dengan pinggiran tajam di tepinya, menunjukkan kemungkinan hewan itu seorang pemburu.

Baca Juga: Beredar Informasi Wujud Asli Virus Corona Setelah Diperbesar 2.600 Kali, Simak Faktanya

Dinosaurus burung terkecil di dunia itu juga memiliki mata besar mirip dengan mata kadal, dengan lubang sempit yang hanya membiarkan sedikit cahaya, menunjukkan bahwa ia aktif pada siang hari.

Penemuan ini, dijelaskan dalam jurnal Nature, hal ini juga memberi angin segar pada evolusi burung, yang terpisah dari dinosaurus berbulu kecil sekitar 150 juta tahun yang lalu.

"Ini sedikit lebih kecil dari kolibri - burung terkecil yang hidup hari ini," kata O'Connor.

Baca Juga: Liverpool Harus Bersabar Angkat Trofi setelah Liga Inggris Ditunda hingga 4 April 2020 Akibat Virus Corona

"Rahangnya diisi dengan 100 gigi. Ia juga memiliki mata aneh yang menatap keluar ke samping. Tidak ada yang seperti itu yang hidup hari ini," katanya.

"Sangat luar biasa untuk menemukan ceruk ekologis baru yang bahkan tidak pernah kita ketahui ada," ujarnya.

Schmitz, profesor biologi di Departemen Sains WM Keck di AS, mengatakan fenomena tersebut merupakan hal yang jarang terjadi.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona yang Kabur dari RSUP Persahabatan, Telah Jalani Isolasi Kembali

"Pelestarian Amber vertebrata jarang terjadi, dan ini memberi kita jendela ke dunia dinosaurus di ujung terendah dari spektrum ukuran tubuh," jelasnya.

"Fitur anatomisnya yang unik menunjukkan salah satu burung terkecil dan paling purba yang pernah ditemukan," ucapnya.

Ahli palaeobiologi Inggris Profesor Roger Benson yang tidak terlibat langsung dalam penelitian ini, mengatakan fosil itu menunjukkan beberapa burung paling awal berevolusi menjadi miniatur.

Baca Juga: Usai Konfirmasi 5 Kasus Tewas Akibat Virus Corona, Presiden Filipina 'Lockdown' Kota Manila

Prof Benson, dari Univesitas Oxford, mengatakan fosil tersebut diketahui memiliki perbedaan antara ekosistem hingga hubungan evolusionernya.

"Studi tentang vertebrata kecil yang diawetkan dalam damar, ekosistemnya, dan hubungan evolusionernya satu sama lain berbeda dalam fase yang baru," tuturnya.

"Tapi Oculudntavis menunjukkan potensi untuk penemuan lanjutan tetap besar, terutama untuk hewan dengan ukuran kecil." pungkasnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah