PIKIRAN RAKYAT - Patung ikonik Christ The Redeemer Brasil dinyalakan dengan bendera-bendera yang 'dihantam' pandemi virus corona.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail, monumen 125 kaki yang menjulang di atas Rio de Janeiro dengan hastag praytogether diproyeksikan untuk simpati dengan berbagai bahasa-bahasa khas setiap negara.
Uskup Agung Orani Joao Tempesta mengadakan misa di landmark selama pertunjukkan cahaya dan menyerukan agar orang-orang berdoa bagi orang yang terinfeksi virus corona.
Situs yang berada di Bukit Corcovado ini, selalu menarik sekitar 2 juta pengunjung per tahun dan telah ditutup untuk umum pada Selasa, 17 Maret 2020.
Chico Mendes Institute telah memerintahkan penutupan semua taman nasional yang diawasinya, termasuk yang merupakan rumah bagi Kristus, untuk mencoba mengendalikan virus corona.
Brasil sendiri telah mengkonfirmasi 529 kasus dan 4 kematian sejak pertama kali melanda negara itu pada 26 Februari 2020.
Baca Juga: PT KAI Kembalikan Biaya Tiket yang Dibatalkan Selama Masa Darutat Virus Corona
Acara swafoto terakhir diambil di kaki patung terkenal itu pada Selasa, 17 Maret 2020 di tengah cuaca yang cukup mendung.
Rio de Janiero memasuki masa krisis ketika petugas pemadam kebakaran turun ke jalan-jalan sambil merekam yang mendesak pengunjung pantai untuk tinggal di rumah.
Dekrit Gubernur Kota Wilson Witzel memohon restoran dan bar untuk membatasi kapasitas mereka hingga 30 persen selama 15 hari.
Baca Juga: Dinilai Efektif, Pemkot Surabaya Gunakan Drone untuk Semprotkan Disinfektan ke Perkampungan
Ini juga menyerukan kapal dan bus untuk mengurangi separuh beban penumpang mereka, pusat perbelanjaan untuk menutup dan orang-orang untuk menghindari pantai dan kolam renang umum.
Dekrit tersebut juga menangguhkan kelas-kelas dan semua kegiatan serta acara lain yang memerlukan pertemuan massal.
Dia mengatakan kepada stasiun radio lokal Tupi.
Baca Juga: Robot Rancangan Tiongkok Dapat Bantu Selamatkan Nyawa di Garis Depan Medis Pandemi Virus Corona
"Apa yang salah adalah histeria, seolah-olah itu adalah akhir dunia," katanya.
"Negara seperti Brasil, misalnya hanya akan bebas ketika sejumalh orang terinfeksi dan membuat antibodi," ujarnya.
Bagi kebanyakan orang, virus corona hanya mencakup gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk.
Tetapi bagi sebagai orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia hingga kematian. ***