Laporan Khusus EIA Tentang Obat Virus Corona yang Dicampur dengan Empedu Beruang

- 25 Maret 2020, 06:15 WIB
Seekor beruang hitam Asia setelah diselamatkan dari peternakan empedu beruang di Chengdu, Tiongkok
Seekor beruang hitam Asia setelah diselamatkan dari peternakan empedu beruang di Chengdu, Tiongkok /Asia Times

PIKIRAN RAKYAT - Meskipun larangan menu pada satwa liar diluncurkan di Tiongkok bulan lalu, bahan dari hewan beruang digunakan dalam obat-obatan untuk mengatasi penyakit virus corona.

Sebuah laporan terbaru oleh Badan Investigasi Lingkungan atau yang lebih dikenal dengan Environmental Investigation Agency (EIA) mengungkapkan praktik tersebut, yang didukung oleh salah satu lembaga negara itu.

“Suntikan Tan Re Qing adalah salah satu diantara pengobatan yang direkomendasikan untuk kasus virus corona 'berat' dan kritis dalam Rencana Diagnosis dan Perawatan COVID-19 (Versi Percobaan 7), yang diterbitkan pada 4 Maret 2020, oleh Komisi Kesehatan Nasional dan diedarkan melalui media pemerintah," kata EIA.

Baca Juga: Cek Fakta : Beredar Kabar Obat Avigan yang Dipesan Jokowi Bisa Membunuh Janin, Simak Faktanya

"Empedu beruang, yang merupakan cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati dan disimpan dalam kantong empedu dan dipanen dengan beberapa tingkat operasi invasif, adalah salah satu bahan dasar Tan Re Qing , menurut situs web produsen farmasi utama," terang EIA.

“Pada bulan Februari, Pemerintah Tiongkok melarang konsumsi sebagian besar hewan liar darat sebagai makanan setelah virus corona baru. Ini harus menjadi langkah positif jika diterapkan secara efektif dan etis. Namun, larangan tersebut tidak mencakup penggunaan produk satwa liar dalam pengobatan tradisional Tiongkok,” ujar LSM internasional, atau organisasi non-pemerintah dengan kantor di London dan Washington.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Asia Times Rabu, 25 Maret 2020 melaporkan bahwa apa yang membuat keputusan ini bahkan lebih aneh adalah bahwa kasus pertama dari apa yang telah menjadi pandemi virus dilaporkan di pasar basah Wuhan, pusat budaya dan ekonomi Provinsi Hubei di Tiongkok Tengah.

Baca Juga: Usai Meninggalnya Guru Besar UGM Akibat Corona, Dinkes Lakukan Pengawasan Ketat di Lingkungan Kampus

Secara signifikan, makanan laut bukan satu-satunya 'tangkapan hari ini' yang dijual.

Ular, rakun, landak, dan rusa hanyalah beberapa spesies yang berdesakan di dalam kandang.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Asia Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x