Momen Paramedis Yahudi dan Muslim Panjatkan Doa Bersama di Israel

- 29 Maret 2020, 17:09 WIB
Kedua paramedis berdoa menghadap tempat suci masing-masing
Kedua paramedis berdoa menghadap tempat suci masing-masing /Independent

PIKIRAN RAKYAT - Ditengah pandemi yang sedang melanda dunia terdapat sebuah momen ketika dua paramedis berdoa dengan keyakninannya masing-masing yakni Yahudi dan Muslim, merupakan bukti bahwa virus corona membuat semua orang berperang bersama-sama.

Virus corona sepertinya sudah membuat kepedulian antar sesama manusia semakin kuat untuk saling membantu tanpa menghiruakan ras, agama, dan gender.

Semuanya bahu-membahu dalam menekan penyebaran pandemi ini dengan beragam cara.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ancam Berikan Status ODP Bagi Warganya yang Abaikan Imbauan Larangan Mudik

Negara di berbagai belahan dunia sedang memerangi pandemi berbahaya ini.

Pekerja yang berada di garis depan merupakan para medis yang terus merawat pasien yang berdatangan, melakukan penelitian medis untuk menemukan vaksin, dan terus menjaga kesehatan mental disaat tekanan pandemi bagi pahlawan garis depan tersebut.

Salah satunya adalah paramedis yang ada di israel. Diketahui bahwa layanan ambulans Israel biasanya menerima sekitar 6.000 panggilan per hari, sejak krisis virus corona di mulai, namun kian bertambah seiring meluasnya pandemi itu.

Baca Juga: Penata Rambut Gunakan Payung Hitam Berlubang untuk Pelindung saat Mencukur Rambut Kliennya

Rata-rata panggilan per hari bisa mencapai 100.000 panggilan.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Independent Sabtu, 29 Maret 2020 dilaporkan di kota selatan Beersheba, sepasang teknisi medis, sekitar 40 menit masuk untuk giliran kerja bersama.

Momen doa bersama itu terjadi ketika keadaan tiba-tiba hening pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Belanja Gunakan APD Medis Penanganan Pasien Virus Corona, Pengunjung Diusir dari Toko Perbelanjaan

Seiring harapan mereka agar tidak ada kepanikan, tidak ada orang lansia yang kehabisan obat, tidak ada kekurangan pangan bagi orang yang isolasi di rumah.

Mereka keluar dari mobil ambulans untuk berdoa sejenak di saat keadaan hening tersebut.

Avraham Mintz seorang pria Yahudi dari Bersyeba, membalut dirinya dengan selendang dan mengarah ke utara menuju Yerusalem.

Baca Juga: Dikritik Soal 'Si Kaya dan Si Miskin', Achmad Yurianto Berikan Klarifikasi

Zoher Abu Jama, seorang pria Arab dari Rahat yang berada di dekat pria Yahudi itu, membuka karpet sajadah untuk bersimpuh ke selatan menuju Mekah.

Seorang kolega mengabadikan momen doa bersama itu dan mengunggahnya ke media sosial.

Mereka berdua mengatakan bahwa mereka berdoa bersama bukanlah hal yang baru dilakukan.

Baca Juga: Dukung Imbauan #DiRumahAja, AirAsia Hentikan Penerbangan Mulai 1 April 2020

"Kami mencoba berdoa bersama, alih-alih masing-masing dari kami meluangkan waktu untuk dirinya sendiri, karena kami memiliki banyak situasi yang sedang kami hadapi sekarang," kata Mintz.

Di Israel, sejauh ini telah dikonfirmasi 5 orang telah meninggal karena virus corona, salah satunya di Tepi Barat yang kini sedang terjadi konflik.

"Seluruh dunia berjuang melawan ini. Ini adalah penyakit yang tidak membedakan antara siapa pun, agama apa pun, jenis kelamin apa pun. Anda harus mengesampingkan itu. Kami bekerja bersama. kita hidup bersama. Inilah hidup kita," tutur Abu Jama.

Baca Juga: RI Gunakan Obat Malaria untuk Penyembuhan Virus Corona, WHO: Penelitian Vaksin Masih 12 Bulan Lagi

Abu Jama berkata bahwa dia memikirkan ibunya yang sudah lanjut usia ketika dia berdoa. Dia lemah, dan dia menjaga jarak darinya meskipun mereka hidup di bawah satu atap.

Avraham Mintz mengatakan dia telah meminta kepada Tuhan agar membiarkannya melihat akhir yang baik. Karena dia tahu itu mungkin terjadi dan berharap ada di sana pada waktu yang baik itu.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x