Thakor merupakan satu di antara jutaan pekerja yang kehilangan pekerjaan dan tidak punya uang untuk biaya hidupnya.
Selain penutupan perusahaan, layanan transportasi umum juga dihentikan, kecuali untuk hal penting. Kebijakan inilah itulah yang membuat para pekerja harus berjalan kaki.
Baca Juga: 2 Pasien Positif Virus Corona di Kabupaten Bogor Dinyatakan Sembuh
Setelah lockdown diterapkan, banyak orang memadati kereta api dan bus untuk pulang. Namun, masih banyak yang tak terangkut dan telantar.
Jarak yang jauh menjadi tantangan bagi para pekerja tersebut. Selain itu, mereka tidak punya cukup uang untuk bertahan sepanjang perjalanan. Bahkan, ada yang hanya membawa makanan seadanya.
Ditambah lagi, beberapa restoran dan rumah makan di sepanjang jalan tutup.
"Daripada mati kelaparan, kami memutuskan berjalan kaki," kata Thakor yang bekerja di pusat perbelanjaan yang sekarang tutup di Ahmedabad, negara bagian Gujarat.
Baca Juga: Raja Thailand Isolasi Diri saat Virus Corona di Hotel Alpine Bersama 20 Selir Picu Amarah Warganya
Pekerja lain yang senasib, Jamu Rathwa, harus berjalan kaki ratusan kilometer sambil menggendong anaknya.
"Setidaknya di kampung halaman, kami punya rumah dan keluarga, di sini kami bukan siapa-siapa," kata Jamu yang sehari-hari menjadi pekerja konstruksi.