Virus Corona di Inggris Melambat, Otoritas Setempat Harap Pandemi Segera Usai

- 31 Maret 2020, 09:20 WIB
MENARA Big Ben, Kota London, Inggris.*
MENARA Big Ben, Kota London, Inggris.* /REUTERS/ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Gelombang pandemi virus corona mengalami perlambatan di Inggris.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Mirror Selasa, 31 Maret 2020 hal tersebut memberikan harapan bahwa pandemi ini akan segera usai.

Penasihat otoritas setempat Profesor Neil Ferguson mengatakan, langkah-langkah sosial yang ketat nampaknya membuahkan hasil.

Baca Juga: RI Buat Bilik Disinfektan untuk Manusia, WHO: Jangan Semprotkan langsung ke Tubuh

Harapan besar datang ketika angka kematian di Inggris mencapai 1.408, meningkat 180 orang dalam 24 jam, tetapi angka kematian lebih rendah pada hari-hari sebelumnya.

Profesor Ferguson, dari Imperial College London, mengatakan bahwa jumlah kasus kematian masih meningkat, namun kasus virus corona baru belum menunjukkan peningkatan.

"Di Inggris, kita dapat melihat beberapa tanda awal perlambatan dalam beberapa indikator. Kematian tidak terlalu meningkat, kematian semakin bisa ditekan sejak anjuran dan penanganan pemerintah mulai diberlakukan," ujarnya.

Baca Juga: Di Tengah Jalan, Ramai-ramai Migran India Disemproti Disinfektan

"Setiap hari masih ada angka baru yang muncul, tetapi mulai menunjukkan perlambatan dari segi kenaikan angkanya," kata Ferguson.

Masyarakat Downing Street memuji pemerintah Inggris, yang menganjurkan warganya untuk terus menjaga jarak sosial dan mengkarantina diri di rumah.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris mengucapkan terima kasih atas warganya lantaran dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam mengatasi krisis kesehatan di negaranya.

Baca Juga: Disdik Bekasi Kompak Perpanjang Masa Belajar di Rumah 2 Pekan

"PM mengucapakan rasa terima kasihnya kepada publik atas cara mereka menanggapi keadaan krisis kesehatan ini," ungkapnya.

Jumlah total kasus di Inggris saat ini mencapai 22.141 kasus, naik sebesar 2.619.

Sementara itu pada Jumat, 27 Maret 2020 lalu Kepala Eksekutif NHS Inggris, Sir Simon Stevens mengatakan akan ada lebih dari 6.200 pasien di rumah sakit.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Bayar Pajak Kendaraan Kini Lewat Online

Dalam menangani pasien virus corona di Inggris, ribuan awak kabin setiap maskapai, yang terlatih dalam urusan pertolongan pertama, ditawari untuk bekerja di Rumah Sakit NHS Nightingale yang baru dibangun di pusat ExXel di London Timur.

Diantaranya Virgin Atlantic dan beberapa staf easyJet diundang untuk menjadi sukarelawan di penampungan darurat, yakni di NEC Birmingham dan Kompleks Pusat Konvensi Manchester.

Persiapan semakin dimantapkan di tengah peringatan bahwa angka kematian akan semkain membengkak.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Lockdown Diterapkan di Bekasi Mulai Awal April

Sejauh ini, sebagian besar kematian yang dinyatakan dari virus corona terjadi di rumah sakit.

Tetapi mulai besok, Kantor Statistik Nasional akan menerbitkan catatan daftar kematian, termasuk korban yang meninggal di rumah.

Kepala Penasihat Ilmiah Sir Patrick Vallance mengatakan ini akan memberikan "angka tambahan" tetapi mereka tidak akan "besar".

Baca Juga: Jusuf Kalla Tulis Puisi Virus Corona, Apresiasi untuk Tenaga Medis

Perdana Menteri Boris Johnson, yang dinyatakan positif virus corona dan menyendiri di Downing Street, akan menjadi tuan rumah pertemuan Kabinet besok melalui tautan video.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah