Dokter Tuntut Pemerintah Zimbabwe karena Tak Sediakan APD

- 12 April 2020, 10:09 WIB
PETUGAS medis Zimbabwe mengenakan masker dan pakaian pelindung saat pelatihan penanganan virus corona di Harare, Zimbabwe, Jumat 14 Februari2020.*
PETUGAS medis Zimbabwe mengenakan masker dan pakaian pelindung saat pelatihan penanganan virus corona di Harare, Zimbabwe, Jumat 14 Februari2020.* /PHILIMON BULAWAYO/REUTERS/

Kekurangan tersebut menyebabkan banyak dokter dan perawat muda untuk melakukan protes terhadap negaranya.

Baca Juga: 3 Hari Lakukan Pencarian, Balita di Kalimantan Tengah Ditemukan Tewas Usai Hanyut 50 Meter

Sejak melaporkan kasus positif pertamanya di bulan Maret, pemerintah Zimbabwe baru menguji 316 Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Menurut data resmi Kementerian Kesehatan Zimbabwe, negara Afrika tersebut memiliki 10 kasus positif virus corona, salah satunya adalah Zororo Makamba jurnalis televisi terkenal di Zimbabwe yang meninggal akibat virus itu.

Ketiadaan alat uji menjadi kendala utama penanganan virus corona di Zimbabwe, sehingga banyak dokter dan ODP yang belum dites.

Baca Juga: Sempat Dilanda Longsor, Jalan Utama Cianjur Selatan Sudah Dapat Dilalui

Para terduga kasus COVID-19 ditolak memasuki rumah sakit Wilkins, fasilitas isolasi utama di Harare, akibat ketiadaan alat uji virus corona.

Krisis ekonomi Zimbabwe yang sudah berlangsung selama dua dekade menyebabkan negara tersebut kerepotan menangani masalah kesehatan warganya, terutama di saat pandemi seperti sekarang.

Masalah finansial negara tersebut berpengaruh langsung terhadap sistem rumah sakitnya.

Baca Juga: Gantikan Kompetisi yang Ditangguhkan, Liga Meksiko Gelar Turnamen Esport

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah