Setelah Donald Trump, Kini Taiwan Ikut Menuding WHO Bersekongkol dengan Tiongkok

- 16 April 2020, 06:59 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen dan tentara menggelar pertemuan di kamp militer Tainan, Taiwan.*
Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen dan tentara menggelar pertemuan di kamp militer Tainan, Taiwan.* /National Review/

Bukan hanya itu, Taiwan menuding WHO bersekongkol dengan Tiongkok untuk sengaja menyembunyikan fakta tentang kasus sebenarnya yang ada di Tiongkok.
Taiwan mengkritik WHO karena dinilai lamban saat mengambil keputusan untuk menaikkan status virus corona menjadi pandemi sejak 11 Maret 2020.

Baca Juga: Terjebak Lockdown Pandemi Corona, Nelayan Tua Nekat Pulang Seberangi Laut  

Tuduhan tersebut bukan kali pertama dialami oleh Tiongkok, sebelumnya badan intelijen Amerika Serikat menilai Tiongkok berbohong karena telah memalsukan jumlah kasus sebenarnya pasien yang terinfeksi dan meninggal dunia.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Taiwan bahkan sempat menuntut permintaan maaf dari Tedros Adhanom Ghebreyesus yang merupakan Direktur Jenderal WHO atas tuduhan yang tak berdasar.

Sebelumnya Tedros menuduh Taiwan telah memprakarsai serangan pribadi terhadap dirinya sebagai respons WHO dalam menangani pandemi global.

Dalam konferensi persnya, Tedros menyebut pelecehan dan penghinaan yang bersifat rasial yang terus ditujukan kepadanya sejak wabah virus corona merebak.

Baca Juga: Tuding Gagal Redam Pandemi, Donald Trump Hentikan Pendanaan AS kepada WHO 

Tedros mengaku meski kritik pedas dari Taiwan kerap kali menghantam dirinya, ia berusaha untuk tidak menggubris dan berusaha bersikap tenang.

Semenjak kejadian memicu ketegangan antar kedua belah pihak hingga Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou angkat bicara.

“Taiwan tidak pernah mendorong publik untuk melancarkan kritik pedas secara pribadi kepada Tedros atau bahkan sengaja membuat komentar negatif rasial,” tutur Joanne.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x