PIKIRAN RAKYAT – Metode pembelajaran online yang dilakukan di rumah masing-masing dirasa tidak maksimal oleh kebanyakan guru di Korea Selatan.
Mereka mengaku tidak cukup mahir menggunakan sejumlah platform digital. Selain itu, minimnya interaksi pribadi antara guru dan murid membuat mereka merasa tidak cukup dekat secara emosional.
Korea Selatan kini terus membaik meski beberapa waktu lalu pernah menjadi negara dengan kasus kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok saat awal wabah virus corona merebak.
Kini Korea Selatan mulai melangkah kembali ke kehidupan normalnya secara bertahap.
Baca Juga: Hotel di Lombok Tawarkan Paket Isolasi Mandiri dengan Diskon 50 Persen
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera, sejak minggu lalu sekolah-sekolah di Korea Selatan telah dibuka untuk menyambut tahun ajaran baru.
Namun pelaksanaan pembelajaran tetap dilakukan secara online sebagai bentuk antisipasi hingga pandemi dinyatakan berakhir di negeri ginseng tersebut.
Bukan hanya guru yang mengeluhkan metode tersebut, ternyata kebanyakan siswa juga merasakan hal yang sama. Mereka khawatir terhadap keberlangsungan pendidikan mereka.
Jang Eun Ki, seorang siswa kelas 12 yang bersekolah di SMA Wonjong di pinggiran Seoul mengaku metode pembelajaran online bukan pilihan yang mereka inginkan.