Pejuang Demokrasi Hong Kong Ditangkap di Tengah Pandemi Corona

- 20 April 2020, 10:49 WIB
Polisi Hong Kong menembakkan gas ari mata untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah setelah bentrokan di Mong Kok
Polisi Hong Kong menembakkan gas ari mata untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah setelah bentrokan di Mong Kok /Reuters

Baca Juga: Menurut Dokter, Virus Corona Diklaim Dapat Menular Lewat Kentut 

“Ini semua terjadi ketika kita berada di tengah pandemi. Seluruh dunia sedang bergelut dengan virus ini, sementara Beijing masih menandai tekanan terhadap Hong Kong sebagai prioritas utamanya,” ujar Ng seperti tertulis dalam wawancaranya oleh kantor berita Reuters.

“Tindakan itu adalah tindakan politik yang sangat jelas dan menunjukkan bagaimana Beijing akan menangani situasi di Hong Kong.

"Pemerintah akan berlaku semakin galak. Kita dapat memperkirakan bahwa akan terjadi penangkapan-penangkapan selanjutnya,” ujar Ng menambahkan.

Kantor Luar Negeri Inggris berharap bahwa proses penangkapan dan persidangan berlangsung secara adil dan mengingatkan bahwa warga Hong Kong memiliki hak penuh untuk melakukan aksi damai sebagai bagian dari demokrasi.

Baca Juga: Jadwal Program TV Belajar dari Rumah TVRI Senin, 20 April 2020 

“Pemerintah harus fokus untuk membangun kepercayaan melalui dialog politik yang bermakna,” ujar juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris.

Menurut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, Amerika Serikat mengutuk penangkapan advokat pro-demokrasi di Hong Kong.

“Beijing dan perwakilannya di Hong Kong terus melakukan tindakan yang tak sejalan dengan perjanjian yang dibuat dalam Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris yang mengutamakan transparansi, hukum, dan menjamin bahwa Hong Kong akan terus memiliki otonomi tinggi,” kata Pompeo.

Asosiasi Pengacara Internasional juga angkat bicara mengenai penangkapan yang menimpa anggotanya, Martin Lee dan Margaret Ng.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah