Peneliti Sebut Darah Unta Mengandung Antibodi yang Dapat Perangi Pandemi Virus Corona

- 20 April 2020, 20:20 WIB
ILUSTRASI unta.*
ILUSTRASI unta.* //Pixabay/Gellinger/

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini banyak peneliti di seluruh dunia berbondong-bondong untuk menemukan obat atau vaksin guna melawan pandemi Virus Corona.

Hal itu terjadi, karena jumlah kasus baru terus alami lonjakan yang cukup signifikan di beberapa negara di seluruh dunia.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail, berdasarkan laporan terbaru dari para ilmuwan di Vlaams Institut voor Biotechnologie, di Ghent, Belgia, mengatakan bahwa molekul dalam darah unta berfungsi sebagai antibodi selama pandemi virus corona berlangsung.

Baca Juga: Merry Riana Sebut Pandemi Virus Corona Ibarat Proses Kepompong Sebelum Jadi Kupu-kupu

"Kelayakan untuk menggunakan antibodi dari darah unta perlu diseliki lebih lanjut," kata laporan penelitian tersebut.

Antobodi tersebut, sebelumnya pertama kali digunakan dalam penelitian HIV terbukti efektif melawan virus seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Antibodi dari darah unta ini pertama kali ditemukan oleh Universitas Brussels pada tahun 1989 silam.

Baca Juga: Susul Si Kembar Covid dan Corona, Bayi di India Diberi Nama Sanitiser

Ukuran kecil dari antibodi dimungkinkan untuk menargetkan virus mikroskopis lebih efektif, atau yang lebih dikenal dengan teknology nanobody.

Sejumlah peniliti di dunia pun melakukan penelitian kepada seekor ferret dan hamster.

Salah satunya penelitian di Korea Selatan telah menemukan seekor ferret yang terinfeksi virus corona dan memberikan respons sama seperti manusia.

Baca Juga: Diminta Naik Angkot Bagi Penumpang Motor Beda Alamat, Biaya di Tanggung Polisi

Hasil dari penelitian tersebut dilaporkan dalam jurnal Cell Host dan Microbe.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan di Hong Kong juga menemukan hamster Suriah memiliki reaksi terhadap virus corona.

Penelitian tersebut diterbitkan di majalah Science menunjukan, hasil bahwa hamster kehilangan berat badan, dan hamster menjadi lesu.

Baca Juga: Turki Balas Blokir Situs Arab Saudi dan UAE Soal Pembunuhan Jamal Kashoggi

Bahkan bulu dari hamster itu jadi tidak teratur, postur tubuhnya membungkuk, serta mengalami sistem pernapasan yang begitu cepat.

Sementara itu, menurut laporan terbaru Worldometer, saat ini sebanyak 210 negara di seluruh telah melaporkan adanya kasus positif virus corona.

Dari 210 negara, sudah terkonfirmasi sebanyak 2.407.400 orang positif, 165.071 meninggal, da 625.131 orang dinyatakan sembuh.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x