Batuan Sebesar Gunung Ditemukan di Bawah Jepang, Ahli Ingatkan Ancaman Gempa Besar

- 10 Februari 2022, 10:55 WIB
Ilustrasi dampak gempa Jepang. Para ahli menemukan bongkahan batu sebesar gunung di bawah Jepang yang berpotensi menyebabkan negara tersebut dilanda bencana gempa besar.
Ilustrasi dampak gempa Jepang. Para ahli menemukan bongkahan batu sebesar gunung di bawah Jepang yang berpotensi menyebabkan negara tersebut dilanda bencana gempa besar. /REUTERS/Toru Hanai

PR BEKASI – Masyarakat Jepang saat ini sedang dibayangi oleh sebuah ancaman bencana besar.

Pasalnya, baru-baru ini para ahli telah menemukan bongkahan batuan beku di perairan selatan Jepang.

Diketahui, batuan yang memiliki ukuran sebesar gunung tersebut diprediksi dapat memicu gempa bumi besar seperti pada 2011 lalu.

Setelah dilakukan pemindaian dengan teknologi visualisasi tiga dimensi, batuan beku tersebut diidentifikasi sebagai Pluton Kumano.

Baca Juga: Cara Pengembalian 100 Persen Pembatalan Tiket KAI bagi Calon Penumpang yang Tidak Lolos Skrining Covid-19⁣⁣

Para ilmuwan juga tengah meneliti berapa magnitudo gempa yang berpotensi muncul akibat dari batu tersebut.

Ahli geofisika dari Departemen Ilmu Kelautan dan Bumi Jepang, Shuichi Kodaira, menyatakan bahwa penemuan tersebut dapat meningkatkan prediksi ilmiah soal kapan gempa bumi akan terjadi di wilayah tersebut.

Namun, meskipun belum bisa memprediksi kapan terjadinya gempa, jenis teknologi ini dapat bertindak sebagai indikator yang lebih baik tentang bencana yang akan datang.

"Kami tidak dapat memprediksi dengan tepat kapan, di mana, atau seberapa besar gempa bumi di masa depan, tetapi dengan menggabungkan model kami dengan data pemantauan, kami dapat mulai memperkirakan proses dalam waktu dekat," katanya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Kesaksian Pria 4 Kali Kena Covid-19 hingga Kondisi Ukkasya Anak Irwansyah dan Zaskia Sungkar

Menurutnya, temuan tersebut dapat membuat masyarakat Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana.

"Itu akan memberikan data yang sangat penting bagi publik Jepang untuk mempersiapkan gempa besar berikutnya," ujarnya.

Batuan Pluton Kumano terletak di bawah zona subduksi Nankai tempat lempeng tektonik Laut Filipina bertemu dengan lempeng Eurasia yang sering dikaitkan sebagai wilayah rawan gempa.

Diketahui, Pluton Kumano telah ditemukan oleh para ilmuwan sejak 2006 lalu dan hingga saat ini masih belum ditemukan keseluruhannya.

Baca Juga: WHO Beri Peringatan, Varian Covid-19 Setelah Omicron Diperkirakan Lebih Berbahaya

Pluton merupakan tubuh batuan beku intrusif yang mengkristal dari magma yang perlahan mendingin di bawah permukaan bumi.

Berdasarkan pencitraan seismik yang dilakukan para ahli zona subduksi, Pluton Kumano memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan batuan di sekitarnya.

Tak sampai di situ, dalam model 3D yang dibuat oleh Universitas Texas, berat Pluton Kumano telah membengkokkan lapisan kerak bumi tepat di bawahnya.

Para peneliti juga mengidentifikasi tanda-tanda bahwa batuan tersebut telah menciptakan rute bagi air tanah untuk masuk ke mantel atas dari kerak.

Baca Juga: Film Remake Spirit Walker akan Rilis di Jepang pada 1 April 2022, Kisah Perjalanan Waktu Seorang Pria

Dengan kepadatan dan kekakuannya, para ilmuwan percaya bahwa batuan tersebut mempengaruhi aktivitas tektonik di selatan Jepang.

Adrien Arnulf, dari Institut Geofisika Universitas Texas, mengatakan penemuan itu dapat membuat masyarakat di kawasan rawan gempa seperti jepang agar lebih waspada.

"Ini membuka mata masyarakat untuk lebih mewaspadai bencana di tempat-tempat yang kurang terpantau dengan baik," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 10 Februari 2022.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x