Network
PIKIRAN RAKYAT – Di tengah kemunculan berbagai laporan yang menyebut kondisi kesehatan Kim Jong Un menurun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump hanya terlihat beberapa kali melemparkan pernyataan yang seadanya dan cenderung dingin.
“Saya pikir laporan itu tidak benar adanya,” tutur Trump seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera.
Trump hanya menganggap laporan tersebut sebagai isu miring yang tidak benar. Tetapi Trump tetap berharap kondisi kesehatan Kim Jong Un baik-baik saja.
Baca Juga: Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona, Ahli Gizi UGM: Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh
“Kami memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara. Saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong Un dan saya harap ia baik-baik saja. Menurut saya rumaor yang menyebut Kim Jong Un kritis hanyalah laporan palsu,” ujar Trump.
Bukan hanya itu, Trump juga tampak mengelak saat seorang wartawan bertanya padanya mengenai waktu terakhir kalinya melakukan kontak dengan Kim Jong Un.
“Saya tidak ingin bicara soal ini. Saya tidak akan mengatakan kapan terakhir kali melakukan kontak. Intinya kami memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara, sebaik mungkin,” kata Trump.
Baca Juga: Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona? Simak 5 Cara Atur Keuangan Agar Tekelola dengan Baik
Berdasarkan informasi yang dilaporkan oleh salah satu media yang berbasis di Seoul, pada senin malam waktu setempat Kim Jong Un yang kini berusia 36 tahun dikabarkan pulih setelah ia menjalani operasi terkait penyakit kardiovaskular pada 12 April 2020 lalu.
Media tersebut mengutip dari media lokal Korea Utara yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu dua orang ASN Korea Selatan membantah laporan salah satu media asling yang menyebut seorang pejabat tinggi Amerika Serikat mengirim agen intelijennya untuk memantau kondisi kesehatan Kim Jong Un.
Baca Juga: Kasus Penelantaran Hewan di Malaysia Naik Saat Lockdown, Kucing Diikat dalam Tas Plastik
Agen tersebut melaporkan bahwa kini Kim Jong Un kritis akibat operasi yang baru saja ia jalani.
Kim Jong merupakan pemimpin Korea Utara generasi ketiga yang melanjutkan kepemimpinan sang ayah Kim Jong Il yang meninggal pada tahun 2011 silam setelah mengelami serangan jantung.
Dalam beberapa tahun ke belakang, Kim Jong Un gencar melakukan diplomatik efensif demi mempromosikan dirinya sebagai kandidat pemimpin dunia.
Baca Juga: Afrika Hadapi Pandemi Virus Corona dan Wabah Malaria di Waktu yang Bersamaan
Beberapa waktu lalu, ia menggelar tiga pertemuan dengan beberapa kepala negara yakni Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Pertemuan dengan Moon Jae in tersebut menjadikan Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakan kaki di Korea Selatan karena perang antara kedua negara yang kini terpisah itu berakhir dengan adanya gencatan senjata bukan perjanjian damai.***
