PIKIRAN RAKYAT - Seumpama Korea Utara dipimpin kalangan senior jika Kim Jon Un meninggal dunia, hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan maupun Amerika Serikat dapat berpengaruh ke arah negatif.
Hal tersebut disampaikan pengamat internasional dan guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana kepada Antara, Minggu 26 April 2020.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un beberapa waktu lalu dikabarkan kritis setelah menjalani operasi jantung. Namun, Media Korea Utara tutup mulut terkait kabar Kim Jong Un.
Baca Juga: Terlibat Kasus Prostitusi, Aktor The World of The Married Lee Kyung Young Diboikot
"Saat ini, banyak spekulasi yang beredar siapa yang menjadi pengganti Kim Jong Un. Kalau penggantinya lebih senior dari Kim Jong Un, garis kebijakannya tentu berbeda dengan Kim Jong Un dan mempengaruhi hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan ke arah negatif," ujar Hikmahanto Juwana.
Dia mencontohkan, calon yang pantas menggantikan posisi Kim Jong Un dari kalangan senior yaitu bibi Kim Jong Un, Kim Kyong Hui.
Kim Kyong Hui pernah menjadi figur yang kuat pada masa kepemimpinan Kim Jong Il.
Baca Juga: 255 ABK Magnifica Tiba di Denpasar Usai Jalani Isolasi Mandiri 40 Hari
"Bibinya itu mengalami masa-masa ayahnya Kim Jong Un yaitu Kim Jong Il berkuasa. Apabila Kim Kyong Hui menggantikan Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara, garis kebijakan pemerintahannya yang seperti pada masa Kim Jong Il akan diterapkan kembali," kata Hikmahanto.