"Kondisi saya mulai memburuk dengan sangat cepat dan saya tidak ingat banyak setelah itu. Setelah saya sadar, dokter memberitahu bahwa saya dapat meninggal bila tidak dilarikan ke rumah sakit pada saat itu,” tambahnya.
Akibat hal tersebut, Roberts yang bekerja sebagai pelayan harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama 12 hari dengan lima hari diantaranya menjalani perawatan intensif.
Berdasarkan foto rontgen, tampaknya vape telah merusak paru-paru remaja tersebut sehingga membuatnya susah bernapas.
Saat ini, Roberts terpaksa harus hidup dengan menenteng tabung oksigen karena dirinya tak mampu bernapas dan bertahan hidup bila tidak menggunakan benda tersebut.
Kemudian, dirinya juga diperingatkan oleh dokter untuk menjauhi vape karena Roberts dapat meninggal bila kembali menggunakannya.
Baca Juga: Ketentuan Klaim JHT Sebelum Usia 56 Tahun, Ditujukan untuk Persiapan Memasuki Usia Pensiun
Tak hanya itu, dokter juga memperingatkan bahwa flu biasa dapat membuatnya kembali dirawat di rumah sakit.
"Jika saya terkena flu biasa, saya akan kembali ke kondisi semula karena betapa lemahnya paru-paru saya saat ini,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 13 Februari 2022.
Kejadian tersebut telah membuat para ahli kesehatan semakin khawatir dengan efek jangka panjang dari rokok elektrik.