Diduga Khawatir Tertular Virus Corona, Napi Serang Sipir hingga Bakar Kasur

- 4 Mei 2020, 04:30 WIB
ILUSTRASI kebakaran.*
ILUSTRASI kebakaran.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Pada Sabtu, 2 Mei 2020 seorang tahanan di Kota Manaus Brasil menawan tujuh sipir yang tengah menjaga selnya.

Kota Manaus merupakan wilayah yang dikategorikan sebagai zona merah, bahkan layanan masyarakat mengaku kewalahan menghadapi dampak pandemi Virus Corona atau COVID-19 di sana.

Dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-depok.com, pascapenyerangan napi terhadap sipir terjadi, dilaporkan ada 10 sipir dan lima tahanan mengalami luka serius, beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Buku Farmers Almanac Disebut Sudah Prediksi Pandemi Corona, Simak Faktanya

Berbagai spekulasi muncul terkait alasan utama dilakukannya penyerangan kepada sipir oleh narapidana (napi).

Para petugas tahanan menganggap tragedi penyerangan dari para napi merupakan upaya melarikan diri dari penjara.

Keluarga para napi yang berkumpul di luar penjara menilai bahwa kerusuhan terjadi karena kondisi penjara terlalu buruk untuk ditempati.

Baca Juga: Dihujani Makian Hingga Disebut Orang Gila, Curahan Hati Petugas Medis Melawan Corona

Menurut keterangan para keluarganya, napi di dalam sel mengaku tidak mendapat asupan makanan yang cukup, belum lagi akses listrik dan layanan kesehatan tidak memadai.

Sementara, pihak lain berspekulasi bahwa para napi melarikan diri karena khawatir dengan pandemi virus corona.

Terkait spekulasi pandemi, pejabat berwenang belum menanggapi hal tersebut termasuk risiko penyebaran COVID-19 di dalam penjara.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Ada Simbol Indikasi Rumah Akan Didatangi Maling, Simak Faktanya

Padahal, di penjara lain di kota yang sama, Manaus, otoritas terkait telah menerima adanya laporan kasus positif COVID-19 di penjara.

Di beberapa negara wilayah Amerika Latin, banyak terjadi kerusuhan di dalam penjara selama masa pandemi.

Sebagian besar aksi kerusuhan didorong oleh rasa takut para napi, mereka khawatir akan tertular virus corona, sebab virus tersebut mudah menyebar dalam penjara yang kurang layak huni dan kelebihan kapasitas.

Baca Juga: Cek Fakta: Petugas Ambulans Dikabarkan Buang Jenazah ke Semak Belukar, Simak Faktanya

Pada April 2020, sejumlah tahanan di Buenos Aires bahkan nekat memanjat atap penjara. Mereka membakar kasur sebagai bentuk protes. Mereka mengaku tidak ingin mati di dalam penjara.

Di Peru, kerusuhan dalam penjara juga terjadi pekan ini, insiden tersebut berhasil menewaskan sembilan tahanan dalam penjara.

Di Venezuela, kerusuhan juga terjadi di Negara Bagian Portuguesa, kerusuhan menyebabkan tewasnya 46 orang tahanan dan 60 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Penampakan Asteroid 1998 OR2 yang Disebut Akan Menabrak Bumi

Kerusuhan yang terjadi di Lembaga Permasyarakatan Puraquequara terjadi seiring dengan pandemi virus corona yang membuat layanan masyarakat di Manaus kewalahan.

Selama pandemi, otoritas setempat menggali banyak liang untuk penguburan massal, mereka bahkan ada dalam kondisi kekurangan peti jenazah.

Siaran televisi Globonews melaporkan rohaniwan penjara nasional di Brasil melayangkan aduan resmi ke kantor pengacara publik di Manaus. Pimpinan agama yang bertugas di penjara itu menduga 300 tahanan sakit dengan gejala mirip virus corona.

Baca Juga: Karyawannya Meninggal Dunia karena Corona, Pabrik di Bekasi Ditutup

Akan tetapi, otoritas terkait menyangkal dugaan tersebut dan menyatakan tidak ada kasus positif virus corona di penjara.

Kantor pengacara publik mengatakan mereka telah mengunjungi penjara pada akhir Maret. Dugaan pihak rohaniwan terkait kondisi di penjara "tidak terbukti".

Namun, risiko penyebaran virus tetap jadi perhatian pengacara publik. Pihak tersebut masih memikirkan cara memindahkan para tahanan yang rentan sakit ke tahanan rumah.

Baca Juga: Pasien Homoseksual dan Biseksual Sembuh dari Corona, Dilarang Sumbangkan Plasma Darahnya

Aksi kekerasan yang sebagian dikendalikan oleh organisasi kriminal, kerap terjadi di Brasil. Pegiat hak asasi manusia menyebut kondisi di penjara mengkhawatirkan karena makanan sulit diperoleh dan banyak sel penjara melebihi kapasitas sehingga tahanan terkadang tidak punya tempat untuk berbaring.

Pada Januari 2017, hampir 150 tahanan tewas akibat bentrok antargeng di beberapa penjara di wilayah utara dan timur laut Brasil. Salah satu di antaranya berlangsung di Manaus. Insiden itu menyebabkan 57 tahanan tewas.

Sementara pada tahun lalu, lebih dari 50 narapidana meninggal akibat dicekik atau ditikam saat antargeng bentrok dalam empat penjara berbeda di Manaus.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah