Virus Corona Ditemukan dalam Sperma, Mungkin Ditularkan Secara Seksual

- 8 Mei 2020, 16:45 WIB
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.*
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Para peneliti di laboratorium Tiongkok mengklaim virus corona ditemukan dalam sampel sperma. Temuan itu menambah kekhawatiran bahwa virus corona dapat menular melalui hubungan seksual.

Menurut WHO, awalnya, virus corona ditularkan melalui droplet atau percikan batuk dan bersin.

Namun, kini banyak bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat ditularkan secara seksual.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Star, Jumat 8 Mei 2020, peneliti Tiongkok telah menguji sperma pria yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: McDonald's Sarinah, Gerai Pertama Resmi Ditutup, Netizen: Thank You for All of The Memories

Mereka mengklaim telah menemukan sejumlah besar partikel virus corona dalam sperma pria tersebut.

Penelitian itu dilakukan para dokter di Rumah Sakit Shangqiu, Tiongkok. Mereka mengambil sampel dari 38 pria yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus corona.

Hasil penelitian baru itu dirilis Kamis, 7 Mei 2020. Mereka menemukan bahwa 6 dari 38 pasien, atau 16 persen pasien punya sperma yang mengandung virus corona.

Baca Juga: Adi Kurdi 'Keluarga Cemara' Meninggal Dunia, Ringgo Agus Rahman: Om Panutan dalam Berperilaku

Sebelumnya, April 2020 lalu, peneliti di University of Utah menjelaskan teori bahwa virus corona mungkin ditularkan secara seksual dan penelitian tersebut menambah kemungkinan penularan via hubungan seksual benar-benar bisa terjadi.

Kendati demikian, peneliti Tiongkok mengatakan, masih banyak penelitian yang diperlukan untuk melihat apakah penularan secara seksual mungkin memainkan peran dalam penyebaran virus corona.

Pengaruh virus corona yang mungkin terjadi terhadap organ reproduksi pria juga masih belum diketahui.

"Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan sehubungan dengan informasi terperinci tentang penularan virus, waktu bertahan hidup, dan konsentrasi dalam sperma," kata peneliti dalam jurnal yang diterbitkan di Journal of American Medical Association.

Baca Juga: Positif Benzo, Sahabat Sebut Roy Kiyoshi Susah Tidur Hingga Konsumsi Narkoba Sejak WFH

"Jika dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual, hal itu mungkin menjadi bagian penting untuk pencegahan," katanya.

Hal itu harus mendapat perhatian mengingat fakta virus corona ditemukan dalam sperma pasien yang sudah pulih.

Akan tetapi dalam beberapa peneliti lain, tidak ditemukan adanya virus corona dalam sperma.

Penelitian kecil sebelumnya telah dilakukan terhadap 12 pasien virus corona di Tiongkok pada Februari dan Maret. Hasilnya, virus corona tidak ditemukan dalam sperma pasien tersebut.

Allan Pacey, profesor andrologi di Universitas Sheffield Inggris mengatakan, temuan baru tidak boleh dianggap sebagai konklusi karena ada beberapa kesulitan teknis untuk menguji kandungan virus dalam sperma.

Dia mengatakan, kehadiran SARS-CoV-2 dalam sperma tidak menunjukkan apakah virus itu aktif dan mampu menyebabkan infeksi.

"Namun, kita tidak perlu heran jika virus yang menyebabkan Covid-19 ditemukan dalam sperma beberapa pria karena telah ditunjukkan oleh banyak virus lain seperti Ebola dan Zika," katanya.

Sheena Lewis, profesor kedokteran reproduksi di Queen's University Belfast menekankan bahwa fakta itu adalah “temuan yang sangat kecil”.

Dia mengatakan, penelitiannya sama dengan penelitian kecil lainnya yang menunjukkan tidak ada virus corona dalam sperma pasien yang dia teliti.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x