PR BEKASI -Baru-baru ini Presiden Ukraina, Zelenskiy sampaikan seruan untuk mengangkat senjata kepada warga negara asing dalam pertempuran melawan Rusia.
Zelenskiy menyebut seruan itu yang diperuntukkan pada warga negara asing yang disebutnya "sahabat perdamaian dan demokrasi".
Seruan Presiden Ukraina itu diterbitkan di situs web Kepresidenan Ukraina pada hari Minggu waktu setempat.
Baca Juga: Ratu Kecantikan Ukraina Anastasiia Lenna Ikut Angkat Senjata untuk Pertahankan Negaranya
Mengatakan angkatan bersenjata Ukraina sedang dalam proses mendirikan unit legiun asing sebagai sukarelawan internasional, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Guardian.
Seruan tersebut berisi soal perang yang saat ini tengah terjadi.
"Ini adalah awal dari perang melawan Eropa, melawan struktur Eropa, melawan demokrasi, melawan hak asasi manusia, melawan tatanan hukum global, aturan dan hidup berdampingan secara damai," isi pernyataan tersebut.
Baca Juga: Kota Terpadat Ketiga di Australia Dilanda Banjir Bandang, 8 Orang Tewas
"Siapa pun yang ingin bergabung dengan pertahanan Ukraina, Eropa, dan dunia dapat datang dan bertarung berdampingan dengan Ukraina melawan penjahat perang Rusia," tambah isi dari pernyataan itu.
Lalu seruan tersebut kembali diulangi melalui media sosial Twitter oleh menteri luar negeri Ukraina, Drnytro Kuleba.
Diharapkan, hal itu menjadi fokus pengarahannya untuk media internasional pada Minggu sore waktu setempat.
Baca Juga: Mawar AFI Tak Mau Anaknya Diasuh Istri Baru Steno Ricardo: Saya Sangat Tahu Dia Ketika Bekerja
Diinformasikan jika relawan yang tertarik dapat menghubungi atase pertahanan kedutaan besar Ukraina di negara asal.
Menurut dekrit 2016, orang asing memiliki hak untuk bergabung dengan tentara Ukraina untuk dinas militer secara sukarela, kata pernyataan Zelenskiy.
Seruan oleh pemerintah berdaulat untuk bala bantuan asing itu, mengingatkan pada keterlibatan internasional dalam perang saudara Spanyol tahun 1930-an.
Baca Juga: Mengenal Republik Chechnya yang Bantu Rusia, Ikut Terjunkan Tentara ke Ukraina
Peristiwa tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang modern.***