Dr. Vivek Sathe pun memanggil petugas lain untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dia mengikuti ujian Kedokteran Umum pada Senin dengan 78 orang lainnya," kata Dr Sanjay Dixit, Dekan di Fakultas kedokteran tersebut.
Baca Juga: Apa Perbedaan JHT dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan? Ini Penjelasannya
"Ketika tim pengawas dari Universitas Devi Ahilya Bai yang dipimpin oleh wakil registrar Rachna Thakur didatangkan ke tempat itu,” sambungnya.
Namun, meskipun mencari secara ekstensif, tim tidak dapat menemukan perangkat Bluetooth di mana pun pada pakaian mahasiswa tersebut.
Baru setelah diseret dan diinterogasi, pria itu mengaku telah memasang penerima mikro berwarna kulit di telinganya oleh ahli bedah THT (Telinga Leher dan Tenggorokan).
Semula tim menduga bahwa perangkat tersebut adalah alat bantu dengar yang mengkonduksi tulang.
Mengingat biaya dan operasi implan Bluetooth ke telinga sangat menyakitkan dan tidak mudah.
Namun, hal ini segera dibantah oleh Dr Anand Rai, seorang penyelidik dalam kasus penipuan ujian masuk ‘Vyapam’ yang menghebohkan India pada tahun 2013.