Khawatir Rusia Serang Bumi dari Ruang Angkasa, AS Beri Sanksi hingga Putin Ngamuk

- 1 Maret 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi. Caption: Presiden Rusia Vladimir Putin dibuat marah Presiden AS Joe Biden setelah mendapat saksi terkait sektor ruang angkasa Rusia yang dikhawatirkan melancarkan serangan menyusul memanasnya situasi di Ukraina.
Ilustrasi. Caption: Presiden Rusia Vladimir Putin dibuat marah Presiden AS Joe Biden setelah mendapat saksi terkait sektor ruang angkasa Rusia yang dikhawatirkan melancarkan serangan menyusul memanasnya situasi di Ukraina. /Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

PR BEKASI – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dilaporkan mengamuk pada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.

Pasalnya, Joe Biden diketahui menjatuhkan sanksi terhadap sektor ruang angkasa Rusia terkait serangan skala penuh yang dikomandoi Vladimir Putin ke Ukraina.

Sanksi keras yang diberikan AS tersebut diharapkan dapat mencegah industri penerbangan mereka, salah satunya lewat program ruang angkasa.

Direktur Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Dmitry Rogozin, mengatakan AS ingin menghancurkan kerja sama program ruang angkasa kedua negara yang berlangsung lama di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).

Baca Juga: Khawatir Tabungan Hilang Karena Sanksi Ekonomi, Warga Rusia Tarik Semua Uang dari Bank

“AS ingin menghancurkan kerja sama kami di ISS? Jika AS memblokir kerja sama dengan kami, lalu siapa yang akan menyelamatkan ISS dari penurunan yang tidak terkendali dari orbit dan kemudian jatuh ke wilayah AS atau Eropa?” katanya.

"Ada juga skenario saat struktur seberat 500 ton jatuh di India atau China. Apakah AS ingin mengancam mereka dengan prospek ini? ISS tidak terbang di atas Rusia, jadi semua risiko ada di tangan AS," ujarnya.

Rogozin juga memohon kepada AS untuk membatalkan sanksi terhadap Rusia tersebut yang disebutnya sebagai "sanksi Alzheimer".

Sanksi tersebut dikeluarkan setelah seorang pejabat tinggi Badan Antariksa AS (NASA) mengatakan Rusia kemungkinan akan melancarkan serangan dari ruang angkasa.

Baca Juga: Tentara Israel Kembali Serang Warga dan Anak-anak di Palestina saat Merayakan Isra Miraj

Direktur Kantor Pengintaian Nasional NASA Chris Scolese mengatakan bahwa Rusia dapat menargetkan satelit dan mengganggu sistem GPS yang bisa menghancurkan Bumi.

“Rusia memiliki banyak sistem yang dapat mengganggu penerima GPS di dalam area lokal, (hal itu) berpotensi mengganggu sistem panduan kendaraan udara tak berawak, peluru kendali, dan amunisi berpemandu presisi,” katanya.  

“Tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengganggu satelit GPS itu sendiri menggunakan interferensi frekuensi radio,” ujarnya.

Meskipun Vladimir Putin marah besar, NASA tampaknya tidak peduli dengan pernyataan Rusia.

Baca Juga: 11 Tahun Sekolah Kedokteran Tak Kunjung Lulus, Pria India Pasang Implan Bluetooth di Telinga untuk Mencontek

NASA mengatakan bahwa langkah-langkah kontrol ekspor baru akan terus memungkinkan operasi ruang angkasa sipil AS-Rusia.

"Tidak ada perubahan yang direncanakan untuk dukungan agensi untuk operasi di orbit dan stasiun (luar angkasa internasional di) Bumi yang sedang berlangsung," katanya.

Ketegangan antara AS dan Rusia terkait ruang angkasa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah uji coba rudal Rusia mengirim puing-puing terbang menuju ISS.

Para astronot harus menyelamatkan diri ke pesawat ruang angkasa mereka untuk berlindung setelah latihan kondisi darurat yang menyebabkan NASA mengecam Rusia atas tindakan sembrono itu.

Baca Juga: Steno Ricardo Sering Pergi Berdua dengan Babysitter, Mawar AFI Akui Tak Pernah Curiga: Oh Suami Gue Perhatian

Administrator NASA, Bill Nelson, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah insiden itu bahwa Rusia telah melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab.

“Dengan sejarah panjang dan bertingkat dalam penerbangan antariksa manusia, tidak terpikirkan bahwa Rusia akan membahayakan tidak hanya astronot AS dan internasional di ISS, tetapi juga kosmonot mereka sendiri.

"Tindakan mereka sembrono dan berbahaya, mengancam juga stasiun ruang angkasa China dan taikonaut di dalamnya," tuturnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 1 Maret 2022.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x