Anjing Laut Weddell Bantu Peneliti Jepang Ambil Data di Bawah Es Tebal Antartika, Temukan Data Tak Terduga

- 2 Maret 2022, 08:41 WIB
ilustrasi. Anjing Laut Weddell bantu peneliti Jepang ambil data di bawah es tebal di Antartika.
ilustrasi. Anjing Laut Weddell bantu peneliti Jepang ambil data di bawah es tebal di Antartika. // Pexels/ Pixabay

PR BEKASI – Sebanyak delapan anjing laut Weddell dipasangi helm dengan sensor pemantau seberat 580 gram oleh para peneliti di Jepang.

Tujuan dari proyek itu untuk membantu peneliti di Jepang mensurvei perairan di bawah lapisan es tebal di Antartika.

Perangkat itu dilengkapi beberapa sensor untuk mengambil beberapa data di dalam perairan Antartika yang dingin, dan dipasang untuk proyek penelitian antara Maret dan November 2017, saat musim dingin di Antartika yang dilakukan oleh peneliti di Jepang.

Perangkat itu dilengkapi dengan sensor konduktivitas, suhu, dan kedalaman yang dipasang di kepala hewan laut itu.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1042, Kaido Berhasil Kalahkan Luffy, Sang Yonkou Menang dengan Cara Licik

Ini memungkinkan para ilmuwan mengumpulkan data pengamatan, seperti suhu air dan kadar garam, di daerah dengan kondisi lingkungan yang sangat ekstrim.

Pemimpin proyek Nobuo Kokubun mengatakan penelitian semacam itu membantu para ilmuwan melacak pola perilaku dan ekologi hewan terutama saat musim dingin berlangsung di Antartika.

"Selama musim panas, kita bisa pergi ke Antartika dengan kapal pemecah es untuk melakukan kegiatan penelitian yang sebenarnya, sehingga kita bisa mengumpulkan data di sana,” kata Kokubun.

“Tapi selama musim dingin, hal seperti itu tidak bisa dilakukan di banyak tempat," kata Kokubun saat wawancara dengan Reuters.

Tim peneliti, kata Kokubun, lantas memikirkan cara lain untuk dapat mengambil data selama periode paling dingin di Antartika.

Baca Juga: Tukul Arwana Mendadak Ajukan Permintaan pada Keluarganya, Apa Itu?

"Namun, meski dalam situasi seperti itu, masih banyak hewan seperti anjing laut yang hidup di wilayah Antartika, jadi saya pikir kami harus meminta mereka mengumpulkan datanya," kata Kokubun.

Data yang berhasil dikumpulkan dari tujuh anjing laut menunjukkan salah satu dari mereka telah melakukan perjalanan sejauh 633 kilometer dari pantai Stasiun Showa Jepang ke Antartika, sementara yang lain turun ke kedalaman 700 meter.

Selain menemukan data itu, Kokubun juga mengatakan para ilmuwan telah belajar dari dari data lain berhasil diambil.

Mereka menemukan bahwa air laut hangat dari lapisan atas di laut terbuka mencapai Antartika dari Maret hingga musim dingin tahun itu.

Baca Juga: Ikatan Cinta 2 Maret 2022: Karena Reyna Tak Kunjung Dikembalikan, Aldebaran Lakukan Tindakan Tegas ke Nino

Air mengalir di bawah es, membawa makhluk laut seperti krill Antartika, sumber makanan utama bagi anjing laut.

Kedepannya proyek ini juga dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut dampak pemanasan global di wilayah pesisir Antartika.

Kokubun selanjutnya berharap dapat membuat perangkat yang lebih kecil dan muat pada hewan lain di Kutub Selatan seperti penguin.

“Keuntungan dengan penguin adalah mereka kembali ke tempat yang sama dan kami dapat mengumpulkan data dari mereka dengan segera,” kata Kokobun dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Rabu, 2 Maret 2022.

“Selain itu, kami dapat menggunakan perangkat pada penguin dalam jumlah besar sehingga mereka dapat mencakup area yang luas,” katanya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x