Gagal Jalankan Perintah Putin dan Persediaan Makanan Kedaluwarsa, Tentara Rusia Pilih Pulang Jalan Kaki

- 2 Maret 2022, 15:24 WIB
Ilustrasi tentara Rusia di Ukraina.
Ilustrasi tentara Rusia di Ukraina. /Vadim Yakubyonok/BelTA/Handout via REUTERS

PR BEKASI – Banyak tentara Rusia dikabarkan memilih pulang dengan berjalan kaki daripada menuruti perintah Vladimir Putin untuk melancarkan serangan ke Ukraina.

Seperti diketahui, sejak Kamis, 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia itu meminta pasukannya melancarkan serangan ke Ukraina menyusul ketegangan kedua negara selama berbulan-bulan.

Namun, seorang wartawan Inggris bernama Paul Mason mengatakan bahwa beberapa unit tentara Rusia telah menyerah tanpa perlawanan terhadap Ukraina.

Pasalnya, selama di Ukraina, para tentara Rusia khawatir kehabisan makanan, bahkan sebagian ransum yang mereka bawa selama pertempuran diketahui telah kedaluwarsa sejak 2015 lalu.

Baca Juga: Uus Blak-blakan Akui ‘Haram’ Ngonten Bareng Atta, Suami Aurel Hermansyah: Terserah Orang Mau Ngomong Apa

Lewat akun media sosial Twitter pribadinya, wartawan tersebut membagikan video tentara Rusia berjalan kaki tanpa senjata menuju perbatasan untuk keluar dari Ukraina.

“Kegagalan Vladimir Putin merebut Ukraina telah mengakibatkan pembelotan massal di beberapa unit tentara Rusia,” katanya.

"Dalam satu kasus, terdapat sebuah unit tentara Rusia yang memutuskan pulang ke negaranya dengan berjalan kaki," ujarnya.

Mason menambahkan bahwa akhir dari serangan Rusia ke Ukraina hanya tinggal menghitung hari.

Baca Juga: Dua Atlet Sepak Bola Ukraina Dilaporkan Tewas Akibat Invasi Rusia

Pasalnya, situasi dalam negeri Rusia saat ini sedang carut-marut akibat berbagai sanksi yang diberikan oleh negara Barat.

Sanksi itu melumpuhkan perekonomian Rusia dengan cepat yang diharapkan dapat membuat Vladimir Putin menarik pasukannya.

Diketahui, ratusan warga sipil Ukraina telah tewas dalam serangan skala penuh Rusia tersebut.

Beberapa kota penting di Ukraina juga mengalami kerusakan berat seperti Kiev, Kharkiv, Odessa, Dnipro, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Angelina Sondakh Ogah Terjun ke Dunia Politik Usai Dipenjara 10 Tahun, Kuasa Hukum: Trauma Banget

Berdasarkan laporan PBB, sebanyak kurang lebih 500.000 warga Ukraina telah meninggalkan negara tersebut untuk mengungsi ke negara tetangga.

Menanggapi serangan Rusia ke Ukraina, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat era Presiden George W. Bush, Condoleezza Rice, menyebut perilaku Vladimir Putin akhir-akhir ini tidak menentu.

"Saya bertemu dengannya berkali-kali dan ini adalah Vladimir Putin yang berbeda. Dia selalu menghitung dan dingin, tapi ini berbeda,” katanya

“(Perilaku) dia sepertinya tidak menentu. Ada gambaran sejarah yang semakin dalam dan delusi," tuturnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 2 Maret 2022.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 2 Maret 2022: Rendy Sampai Memohon-mohon, Catherine Ngotot Undur Pernikahan

Video beberapa unit tentara Rusia memilih kembali pulang ke negaranya dengan berjalan kaki setelah gagal menjalankan perintah Vladimir Putin untuk menduduki Ukraina.
Video beberapa unit tentara Rusia memilih kembali pulang ke negaranya dengan berjalan kaki setelah gagal menjalankan perintah Vladimir Putin untuk menduduki Ukraina. Twitter @LievanTem


Pada Senin, 28 Februari 2022, pejabat Rusia dan Ukraina menghadiri perundingan di Belarusia yang diharapkan dapat mencapai gencatan senjata.

Perundingan itu juga diharapkan membuat Rusia mengakhiri serangan serta menarik tentara mereka pulang.

Akan tetapi, di saat yang bersamaan, konvoi kendaraan militer Rusia terlihat sedang menuju ibu kota Ukraina, Kiev dalam upaya menduduki kota tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x