Network
PR BEKASI - Dukungan untuk kebebasan Ukraina datang dari berbagai negara melalui sejumlah duta besar.
Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield mendesak semua negara untuk membantu rakyat Ukraina.
Dia juga meminta pertanggungjawaban Rusia dan perlunya memberikan kata-kata dan tindakan kuat untuk Ukraina.
Duta Besar China Zhang Jun menggunakan bahasa yang lebih emosional daripada pada pertemuan PBB sebelumnya demi Ukraina.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Malam Ini, 3 Maret 2022: Masuk Ruang Bersalin, Andin Melahirkan
Semua yang menyimaknya mengutip kata perubahan dramatis tentang situasi di Ukraina yang pernah diucapkan sebelumnya.
Dia juga menyebut apa yang sedang berlangsung di sana menyayat hati seluruh warga negara.
Ia menegaskan kembali dukungan Beijing untuk kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.
Di samping itu, dia menginginkan penyelesaian peperangan dengan perdamaian bagi semua perselisihan sesuai dengan Piagam PBB.
Baca Juga: Cek Fakta, Video TikTok Diklaim Tampilkan Penembakan di Ukraina oleh Rusia, Benarkah?
“Prioritas utama saat ini adalah meredakan situasi di lapangan sebanyak mungkin, dan mencegah situasi meningkat atau bahkan di luar kendali,” kata Zhang.
Dari negara kepulauan Pasifik kecil hingga kekuatan ekonomi Eropa Jerman, negara demi negara mengecam invasi Rusia ke Ukraina
Mereka juga berusaha mendesak dukungan yang besar untuk resolusi PBB.
Hanya sedikit yang mendukung Rusia dan ada yang tidak mengambil posisi, seperti Afrika Selatan, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari AP News, pada Kamis, 3 Maret 2022.
Baca Juga: 8 Maret 2022 Diperingati Sebagai Hari Perempuan Internasional, Berikut Pilihan Twibbon untuk Sambut Harinya
Selama pertemuan, beberapa pendukung resolusi memiliki tanda di bawah papan nama negara mereka dengan warna biru dan kuning bertuliskan #TodayWeAreAllUkraine.
Duta Besar Inggris Barbara Woodward mengatakan bahwa Majelis Umum PBB mengutuk Putin dan mendukung Ukraina.
"Kami telah berdiri melawan mereka yang berusaha menggambar ulang perbatasan dunia dengan ancaman atau penggunaan kekuatan.
"Pasalnya jika agresi Presiden Putin terhadap Ukraina tidak terkendali, negara mana berikutnya?” kata Woodward.***
