Kuba Klaim Dua Obat Buatan Industri Bioteknologinya Dapat Tekan Angka Kematian Akibat Virus Corona

- 24 Mei 2020, 22:00 WIB
ILUSTRASI vaksin.*
ILUSTRASI vaksin.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kuba mengatakan bahwa penggunaan dua obat yang diproduksi oleh industri bioteknologi dalam negeri dinilai efektif mengekang angka kematian akibat Virus Corona atau COVID-19.

Otoritas kesehatan Kuba telah melaporkan hanya terdapat dua kematian akibat COVID-19 selama sembilan hari terakhir, diantara lebih dari 200 kasus aktif di pulau terbesar di Karibia itu.

Hal tersebut menjadi sebuah pertanda bahwa mereka dimungkinkan dapat mengendalikan pandemi yang awal muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: WHO: Amerika Selatan Jadi Pusat Baru Penyebaran COVID-19

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters Minggu, 24 Mei 2020, pemerintah setempat berharap dapat meningkatkan ekspor biofarmasi, yang mana telah mencoba berbagai macam obat hasil buatannya untuk mencegah penularan COVID-19 dan mengobati penyakit tersebut yang disebabkannya.

Lebih lanjut. pemerintah setempat mengatakan angka kematian pada pasien COVID-19 dengan gejala sakit parah berkurang setelah dua obat buatannya tersebut mulai digunakan pada Bulan April.

Dua obat itu, itolizumab dan peptida, diyakini dapat menenangkan 'badai sitokin', kondisi tubuh yang terjadi saat sistem imun mulai menyerang jaringan tubuh sehat saat melawan virus.

Baca Juga: Bermain Game di Usia 90 Tahun, Lansia Ini Pecahkan Guiness World Record

Itolizumab merupakan antibodi monoklonal yang diproduksi di Kuba. Sedangkan Peptiba merupaka hasil temuan indusri bioteknya dan telah menguji artritis reumatoid dalam uji klinis Fase II.

"Sekitar 80 persen pasien yang berakhir dalam kondisi kritis sedang sekarat. Di Kuba, dengan penggunaan obat-obatan ini, 80 persen dari mereka yang berakhir dalam kondisi kritis dapat diselamatkan," kata Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel.

Sementara itu, para ilmuwan mengingatkan bahwa penelitian terkontrol plasebo yang besar diperlukan untuk menilai keamanan dan kemanjuran obat ini untuk mengobat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Tidak Hanya Masalah Covid-19 yang Kian Masif, Brasil Kini Dihadapkan Masalah Baru

Tetapi perawatan eksperimental Kuba telah membantunya mencapai tingkat kematian Covid-19 secara keseluruhan sebesar 4,2 persen.

Dibandingkan dengan rata-rata regional dan global masing-masing 5.9 persen dan 6.6 persen menurut otoritas kesehatan Kuba.

Tingkat kematian tergantung pada banyak variabel, termasuk tingkat pengujian, kualitas sistem perawatan kesehatan, usia, dan kondisi kesehatan yang mendasari populasi.

Baca Juga: Studi Terbaru: Pasien Sembuh Covid-19 Masih Bisa Menularkan Hingga Tiga Minggu Kemudian

Data resmi menunjukkan bahwa Kuba, dengan layanan kesehatan universal dan sistem perawatan yang dikelola dengan baik, telah berhasil mengatasi wabahnya.

Ini telah terdaftar kurang dari 20 kasus per hari selama seminggu terakhir, turun dari puncak 50 hingga 60 pada pertengahan April.

Secara keseluruhan, Kuba telah melaporkan 1.916 kasus untuk populasi 11 juta dan 81 kematian.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x