"Tidak dikesampingkan bahwa manusia telah mengambil keuntungan dari hewan-hewan berat ini, begitu mereka terjebak di lumpur," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Positif Virus Corona Alami Lonjakan Setelah Jutaan Orang Memaksa Pulang Kampung
Sekitar 15 penguburan manusia dari periode pra-Hispanik juga ditemukan, dan para arkeolog percaya bahwa mereka adalah petani. Menurut lembaga arkeologi itu, beberapa dimakamkan dengan pot, mangkuk, dan patung-patung tanah liat, seperti anjing.
Penggalian Xaltocan terletak sekitar enam mil jauhnya dari situs tempat pembuangan akhir di kota Tultepec, di mana tahun lalu para arkeolog menemukan tulang-tulang sekitar 14 mamut di dua lubang besar yang diyakini telah digali sekitar 15.000 tahun lalu.
Lembaga itu mengumumkan temuan-temuan itu pada bulan November, dengan mengatakan tulang-tulang itu dapat memberi penerangan baru pada kebiasaan berburu masyarakat prasejarah yang mungkin telah memaksa hewan-hewan Pleistosen ke dalam perangkap buatan manusia.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Kawanan Serangga Menyerang Sebagian Wilayah India dan Pakistan
Adam N. Rountrey, manajer koleksi di Museum Paleontologi University of Michigan, Amerika Serikat, mengatakan pada saat itu bahwa temuan di Tultepec cukup menarik.
Namun, ia mencatat ada perdebatan tentang apakah situs mammoth itu mewakili binatang buruan atau mati alami.***