Arkeolog Temukan Sisa-sisa 60 Ekor Mamut di Meksiko

- 27 Mei 2020, 09:47 WIB
Penemuan sisa-sisa 60 ekor mamut menjadi gambaran lebih lanjut mengenai perburuan kelompok prasejarah
Penemuan sisa-sisa 60 ekor mamut menjadi gambaran lebih lanjut mengenai perburuan kelompok prasejarah /The New York Times

PIKIRAN RAKYAT - Para arkeolog di Meksiko berhasil menemukan sisa-sisa lusinan mamut (gajah purba) yang dapat memberi gambaran lebih lanjut tentang metode perburuan kelompok prasejarah.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari New York Times Rabu, 27 Mei 2020 fosil itu ditemukan di dekat lokasi pembangunan bandara sipil baru, Bandara Internasional General Felipe Angeles, utara Mexico City.

“Temuan ini memberi arkeolog peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempelajari lebih dari 30.000 tahun sejarah," kata keterangan Mexico’s National Institute of Anthropology and History.

Baca Juga: Ingin Keluar Masuk Jakarta? Berikut Tata Cara Pembuatan 2 Jenis SIKM

Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator lembaga arkeologi menerangkan sisa-sisa sekitar 60 mamut sejauh ini ditemukan di tiga area sejak eksplorasi dimulai akhir tahun lalu di lokasi pembangunan bandara, yang sebelumnya digunakan oleh pangkalan udara Santa Lucia.

“Salah satu daerah itu adalah garis pantai bekas Danau Xaltocan kuno,” kata Sánchez Nava.

Sebelumnya, kerangka jantan dewasa dan betina serta anak-anak mamut ditemukan di daerah dangkal danau dan lebih lengkap daripada yang ditemukan di bagian yang lebih dalam dari bekas perairan.

Baca Juga: Dikabarkan Kadus Babak Belur Akibat Pembagian Sembako Virus Corona Tak Tepat Sasaran, Simak Faktanya

Para peneliti yakni bahwa hewan-hewan itu menjadi target bagi para pemburu pada masa prasejarah.

Para peneliti masih menganalisis tulang mamut untuk melihat berapa banyak yang bisa membentuk kerangka secara lengkap.

"Tidak dikesampingkan bahwa manusia telah mengambil keuntungan dari hewan-hewan berat ini, begitu mereka terjebak di lumpur," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Positif Virus Corona Alami Lonjakan Setelah Jutaan Orang Memaksa Pulang Kampung

Sekitar 15 penguburan manusia dari periode pra-Hispanik juga ditemukan, dan para arkeolog percaya bahwa mereka adalah petani. Menurut lembaga arkeologi itu, beberapa dimakamkan dengan pot, mangkuk, dan patung-patung tanah liat, seperti anjing.

Penggalian Xaltocan terletak sekitar enam mil jauhnya dari situs tempat pembuangan akhir di kota Tultepec, di mana tahun lalu para arkeolog menemukan tulang-tulang sekitar 14 mamut di dua lubang besar yang diyakini telah digali sekitar 15.000 tahun lalu.

Lembaga itu mengumumkan temuan-temuan itu pada bulan November, dengan mengatakan tulang-tulang itu dapat memberi penerangan baru pada kebiasaan berburu masyarakat prasejarah yang mungkin telah memaksa hewan-hewan Pleistosen ke dalam perangkap buatan manusia.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Kawanan Serangga Menyerang Sebagian Wilayah India dan Pakistan

Adam N. Rountrey, manajer koleksi di Museum Paleontologi University of Michigan, Amerika Serikat, mengatakan pada saat itu bahwa temuan di Tultepec cukup menarik.

Namun, ia mencatat ada perdebatan tentang apakah situs mammoth itu mewakili binatang buruan atau mati alami.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x