Network
PIKIRAN RAKYAT - Sebuah simulasi perjalanan Tube mengungkapkan bahwa seseorang yang terinfeksi Virus Corona atau COVID-19 dapat menularkannya hanya dengan berbicara dengan seseorang di lingkungan tertutup, seperti di kereta atau kantor kecil.
Dalam simulasi yang diproduksi oleh perusahaan perangkat lunak MSC, satu orang yang terinfeksi dapat dilihat secara harfiah melapisi penumpang lain dengan COVID-19-hanya dengan berbicara.
Para peneliti menemukan bahwa seseorang yang mengobrol dengan di dalam kereta dapat 'melapisi orang lain' dengan COVID-19 yang mematikan, sekalipun mereka tidak bersin atau batuk.
Baca Juga: Jadi Percontohan New Normal, Kasus Positif di Kota Bekasi Bertambah 2 dan Sisakan 15 Pasien
Model baru melihat cara tetesan dari napas menyebar di ruang tertutup datang ketika Inggris bersiap untuk membuka kembali dari karantina wilayah atau lockdown.
Dikutip dari Daily Mail oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, Dr Julian Tang yang merupakan seorang ahli kondisi pernafasan dari Universitas Leicester, mengatakan bahwa tetesan yang dihasilkan oleh berbicara tidak melakukan perjalanan sejauh yang mereka lakukan dari bersin atau batuk-yang dapat mencapai hingga 22 kaki.
"Tapi mereka bisa melakukan perjalanan cukup jauh untuk memengaruhi temanmu yang duduk di hadapanmu, atau seseorang yang mengobrol denganmu," kata dia.
Baca Juga: Tanpa Kuasa Hukum, Sidang Perdana Kasus Narkoba Lucinta Luna Dilakukan Secara Virtual
"Ketika kamu berbicara dengan kolega meski tidak menyentuk atau meludahi mereka, sebagian besar interaksi adalah dengan suara dan pernapasan." lanjutnya.
Dalam kasus pandemi COVID-19, yang dapat ditularkan melalui transmisi permukaan ini menyebabkan masalah yang lebih besar bagi pendatang, karena tetesan dari percakapan tidak hanya duduk di penumpang lain, tetapi juga di kursi, tombol, dan juga pegangan.
