Mereka menilai bahwa alasan yang dibuat Vladimir Putin tersebut sebagai dalih tak berdasar untuk menyerang Ukraina.
Hal tersebut telah, membuat mereka berusaha untuk menekan Rusia secara keras dengan sanksi ekonomi cepat dan berat pada bank, oligarki, dan lain-lain agar dapat segera mengakhiri perang.
Akibatnya, ekonomi Rusia mengalami penurunan drastis dengan nilai mata uang rubel mengalami penurunan sampai 30 persen selama sepuluh hari terakhir.
Tak hanya itu, warga Rusia juga dibatasi untuk mengirimkan uang baik dari maupun menuju luar negeri.
Bahkan, perusahaan Barat yang membuka cabang di Rusia seperti IKEA dan Microsoft telah menutup jaringannya di negara tersebut.
Baca Juga: One Piece 1043 Beri Kejutan, Ternyata Shanks yang Laporkan Luffy ke Gorosei
Hal tersebut menyebabkan warga Rusia khawatir akan dilanda ketidakstabilan ekonomi serta terancam kelaparan.
Salah satunya seperti yang dikatakan oleh seorang wanita asal Rostov, Rusia, Viktoriya Voloshina.
"Hati saya hancur. Hari ini saya dan keluarga saya meninggalkan Rusia," katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 6 Maret 2022.